Liputan6.com, Jakarta Anda tentu pernah membaca berita, tidak mengganti tampon dalam waktu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Bukan hanya akan menyebabkan kebocoran, namun juga meningkatkan risiko terkena toxic shock syndrome (TSS). Kasus tersebut terbilang langka tapi infeksi bakterinya bisa mengancam nyawa.
Jadi, apakah aman menggunakan tampon saat tidur malam? Atau lebih baik jika tak menggunakan tampon di malam hari karena vagina bisa "bernapas"?
Advertisement
Ahli kandungan bersertifikat, Pari Ghodsi, M.D, mengatakan semuanya kembali kepada Anda dan siklus menstruasi Anda.
"Wanita boleh menggunakan semua opsi yang biasa dia gunakan di siang hari untuk mengendalikan darah menstruasi di malam hari," ujar Ghodsi.
"Pilihannya mungkin tergantung pada deras atau tidaknya menstruasi. Jika sedang deras, tampon mungkin tak akan bisa menyerap semua darah menstruasi semalaman," lanjutnya.
Selain itu juga tergantung pada berapa lama Anda berencana bermalas-malasan sebelum benar-benar bangun. Dr Ghodsi merekomendasikan agar tampon diganti setelah delapan jam.
Jika Anda berencana tidur sedikit lebih lama di akhir minggu, ada baiknya untuk menggunakan pembalut. Mengapa hal ini penting?
Melansir laman Glamour, Jumat (17/6/2016), bukan saja hal itu meningkatkan risiko terkena TSS, tak mengganti tampon terlalu lama bisa mengakibatkan infeksi. Artinya, Anda perlu mempertimbangkan mengganti tampon sebelum pergi tidur. Hindari mengganti tampon beberapa jam sebelum tidur jika Anda berencana untuk tidur sekitar delapan jam setelahnya.