Ilmuwan: 2 Sinkhole Misterius Bisa Jadi Pertanda Malapetaka

Penyebab dua sinkhole berkaitan dengan pengeboran minyak di kawasan itu, yang pernah mencapai puncaknya pada 1926 dan 1964.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 17 Jun 2016, 18:54 WIB
Penyebab dua sinkhole berkaitan dengan pengeboran minyak di kawasan itu, yang pernah mencapai puncaknya pada 1926 dan 1964. (Sumber Google Earth via Daily Mail)

Liputan6.com, Kermit - Para ilmuwan mengeluarkan peringatan bernada suram kepada penduduk dua dusun kecil di Texas tentang dua sinkhole yang semakin membesar di dekat mereka.

Para ahli geologi dari Southern Methodist University (SMU) mengatakan bahwa dua sinkhole di Wink dan Kermit, Texas, meluas secara tidak stabil.

Hal tersebut dapat memancing munculnya lubang runtuhan lain atau malah bergabung menjadi satu sinkhole raksasa. 

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (17/6/2016), skenario tersebut membahayakan masyarakat setempat yang jumlah penduduknya, jika digabungkan mencapai kira-kira 7.000 orang.

Zhong Lu dan Jin-Woo Kim, dua peneliti dari Southern Methodist University (SMU), mengeluarkan peringatan tersebut melalui tulisan dalam jurnal Remote Sensing.

"Kawasan itu dipadati oleh perangkat produksi dan instalasi migas, jalur pipa yang berbahaya, dan tentunya dua komunitas tersebut. Perembesan air tawar ke bawah tanah dapat melunakkan lapisan garam dan mempercepat runtuhnya sinkhole," demikian penjelasan Kim melalui terbitan pers.

Penyebab dua sinkhole berkaitan dengan pengeboran minyak di kawasan itu, yang pernah mencapai puncaknya pada 1926 dan 1964. (Sumber Southern Methodist University via Daily Mail)

"Keruntuhan dapat menjadi bencana. Melanjuti penelitian, kami sedang mengumpulkan lebih banyak lagi data resolusi tinggi di atas sinkhole dan kawasan sekitarnya untuk memantau perluasan dan keruntuhan lebih lanjut."

Lu dan Kim menemukan bahwa bahwa dua lubang itu semakin tidak stabil dengan menggunakan gambar-gambar dari satelit yang mengukur depresi kerak bumi.

Data satelit menemukan bahwa dua lubang yang berjarak sekitar 1,6 km satu sama lain itu cepat meluas dan menyebabkan tanah di sekitar mereka semakin goyah sehingga dapat memunculkan sinkhole lain atau menciptakan satu sinkhole raksasa.

Sinkhole yang ada di Wink adalah yang tertua dan terbesar, sekaligus yang paling melebar. Sekarang sudah bergaris tengah sekitar 110 meter. "Walaupun lubang nomor satu runtuh pada 1980, daerah sekitarnya masih merosot dan sinkhole semakin meluas," kata para penulis.

Sinkhole ke dua lebih dekat ke kota Kermit dan bersifat lebih stabil, tapi sisi timurnya masih amblas dengan kecepatan 3 cm per tahun. Menurut para penulis laporan, "Sinkhole kedua menunjukkan depresi yang berkaitan dengan perluasan lubang bawah tanah."

Penyebab dua sinkhole berkaitan dengan pengeboran minyak di kawasan itu, yang pernah mencapai puncaknya pada 1926 dan 1964. (Sumber Southern Methodist University via Daily Mail)

Sinkhole yang meluas memang mengganggu, tapi yang bukan yang paling meresahkan. Yang mengkhawatirkan justru daerah di arah timur lubang runtuhan kedua.

Daerah di sana tergerus lebih cepat dari dua sinkhole yang ada sehingga kemungkinan menjadi sinkhole ketiga.

Penyebab dua sinkhole berkaitan dengan pengeboran minyak di kawasan itu, yang pernah mencapai puncaknya pada 1926 dan 1964.

Sinkhole pertama menganga pada 1980, dekat sumur minyak Hendricks.

Sinkhole kedua menganga pada 2002 dan terletak dekat sumur penyimpanan untuk kawasan Teluk. Lubang-lubang itu meluas karena berubahnya kadar air tanah dan peluruhan mineral di bawah permukaan Bumi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya