Langka, Bos Ini Justru Senang Lihat Karyawannya Bergosip

Para karyawan tentu ingin bekerja di tempat di mana orang-orang dapat merasa nyaman bertukar pikiran, mengungkapkan perasaan dan pendapat.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 17 Jun 2016, 19:27 WIB
CEO Red Hat Jim Whitehurst yang justru senang jika karyawannya bergosip di kantor.

Liputan6.com, Jakarta - Bergosip di kantor sering dianggap sebagai tindakan tidak profesional. Bahkan beberapa pepatah mengatakan, gosip dapat menghancurkan karir pegawai di kantor.

Namun itu semua tak berlaku bagi CEO Red Hat Jim Whitehurst yang justru senang jika karyawannya bergosip di kantor.

"Jika Anda lebih senang memendam perasaan dibandingkan mengatakan yang sebenarnya, Anda berada dalam masalah," tutur Whitehurst seperti dilansir dari Business Insider, Jumat (17/6/2016).

Menurut dia, para karyawan tentu ingin bekerja di tempat di mana orang-orang dapat merasa nyaman bertukar pikiran, mengungkapkan perasaan, pendapat terhadap suatu situasi dibandingkan sekadar memendamnya.


Menahan diri untuk tak bicara menurut Whitehurst, adalah gejala komunikasi kantor yang tak efektif. CEO perusahaan software ini mengatakan, penting bagi para atasan untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan mendorong para karyawan untuk berbagi pendapat negatif atau positif.

"Manfaat dari dialog yang terbuka dan konstruktif benar-benar dapat dirasakan di sini. Sebagai atasan, Anda akan lebih akurat dalam mengelola perusahaan," dia menjelaskan.

Menurut Whitehurst, dia dapat mengetahui kesenangan para karyawan, apa yang membuat para karyawan penasaran dan berbagal hal lain.

Dia yakin, jika atasan memberi ruang bagi para karyawan untuk berbicara, bertanya dan menemukan solusi, berbagai hal baik akan terjadi dengan sendirinya.

Sementara bagi para karyawan, rumor di kantor memberikan peluang untuk berbagi informasi dan menjauhkan diri dari berbagai isu tak pasti.

Whitehurst mengaku tak apa jika para karyawan secara frontal mengungkapkan perasaannya pada dia dibandingkan membicarakannya di belakang.

Itu diyakininya dapat membangun perusahaan yang lebih bernilai, produktif dan penuh kejujuran.(Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya