Karamah: Berburu Takjil Sehat Saat Berbuka Puasa

Selama puasa ternyata sebagian umat muslim masih mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jun 2016, 04:45 WIB
Selama puasa ternyata sebagian umat muslim masih mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Saat berbuka puasa tiba, makanan kecil untuk takjil dengan beragam bentuk dan warna siap menggoda selera para umat muslim yang memandangnya.

Sayangnya banyak orang tak sadar, selama puasa ini ternyata sebagian masih mengonsumsi makanan yang kurang baik untuk kesehatan. Namun tak sedikit pula para ibu rumah tangga yang membuat sendiri hidangan takjil di rumah.

"Karena saya nggak yakin yah dengan pewarnanya atau bahan-bahannya. Kalau bikin sendiri kan lebih nyaman gitu loh. Jadi saya lebih enak bikin daripada beli," ungkap Ita, ibu rumah tangga, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (17/6/2016).

Mereka membeli bahan-bahan takjil yang berwarna-warni ini untuk campuran kolak, puding hingga es buah.

Tapi benarkah bahan makanan untuk membuat takjil ini baik untuk tubuh? Guna membuktikan kandungan yang terdapat dalam bahan takjil, Tim Karamah melakukan pengujian tiga bahan takjil. Yaitu pacar cina, mutiara, dan agar-agar berwarna merah.

Hasilnya, mutiara dan pacar cina berwarna merah muda mengandung rhodamin B, zat pewarna yang seharusnya dipergunakan untuk industri tekstil. Amat disayangkan jika makanan halal yang masuk ke dalam tubuh kita ternyata tidak baik untuk tubuh.

Padahal dalam Surat Al Baqarah ayat 168, Allah berfirman:

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya