Liputan6.com, Jakarta Setiap orang mungkin pernah terjebak dalam friend zone beberapa kali dalam hidupnya. Ada yang sebentar, ada pula yang dalam hitungan tahun.
Friend zone adalah ketika Anda menyukai seseorang tetapi ia hanya menganggap Anda sebagai teman. Atau ketika Anda menyukai sahabat Anda dan berharap ia bisa menjadi pacar Anda.
Advertisement
Satu hal yang pasti, terjebak dalam friend adalah hal yang tidak menyenangkan. Namun jika sudah berada di dalamnya, memang sulit bagi Anda untuk keluar. Di satu sisi, Anda tersiksa dengan keadaan menyukai tetapi tak bisa berharap lebih. Di sisi lain, Anda takut jika Anda mengutarakan perasaan, persahabatan Anda tak lagi sama.
Dikutip dari Huffington Post, Senin (20/6/2016), sebenarnya ada beberapa cara supaya Anda terlepas dari jeratan friend zone yang menyiksa.
1. Akui Anda sedang dalam friend zone
Jika Anda terus menyangkal, Anda tidak akan pernah bisa keluar dari friend zone. Maka akui saja Anda sedang berada di dalamnya dan berniat untuk menghentikannya.
Keluar dari Friend Zone
2. Ketahui perasaannya
Jika Anda hanya menduga-duga perasaannya tanpa mengambil sikap, Anda mungkin tidak akan pernah keluar dari friend zone. Maka beranikan diri untuk menanyakannya langsung. Siapkan pula diri Anda untuk risiko yang lebih paling buruk.
3. Ungkapkan perasaan
Hanya karena Anda sudah menjadi teman akrabnya, bukan berarti mengungkapkan perasaan dilakukan dengan bercanda. Jika benar-benar serius, Anda harus mengungkapkannya di tempat yang tenang dan hanya berdua dengannya supaya dia bisa merasakan bedanya.
4. Cobalah berpisah sementara waktu
Jika dia tertarik dengan Anda, ia akan merindukan Anda, percaya lah. Namun, jika respons-nya tetap datar, barangkali Anda tidak lebih dari sekedar teman.
5. Ubah penampilan
Ini akan membuat kehadiran Anda lebih disadari olehnya. Ia melihat usaha Anda untuk terlihat lebih baik saat bersamanya.
6. Ubah sikap
Seringkali, orang berada di dalam friend zone karena mereka selalu bersikap seperti sekedar teman bahkan orangtua. Lantas, siapa yang mau mengencani orangtua sendiri? Lantas Anda pun harus mengubah sikap Anda.
Advertisement