Kata JK Usai KPK Tangkap Panitera PN Jakut

KPK menangkap tangan panitera yang terlibat kasus suap. Kali ini panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang terjaring.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Jun 2016, 15:53 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap tangan panitera yang terlibat kasus suap. Kali ini panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang terjaring.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, banyak yang harus dibenahi dari tubuh penegak hukum, terutama di institusi pengadilan. Terutama soal transparansi, sistem dan mental.

"Kalau seperti itu semuanya, mental tentu, sistem iya, transparansi. Kadang-kadang orang mentalnya baik tapi tergoda karena kesempatan, atau mentalnya tidak baik tapi tidak ada kesempatan, ya tidak akan terjadi juga," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Dulu sebagian orang berpikir korupsi terjadi karena pendapatan rendah. Tapi kenyataannya setelah tunjangan tinggi, tetap saja korupsi terjadi.

"Kita menyadari bukan hanya pengadilan, tapi banyak sektor. Karena itu puncaknya pemerintah bentuk KPK, kewenangannya lebih tinggi dari yang lain," imbuh JK.

Tapi, KPK juga bukan tanpa masalah. Wilayah Indonesia yang sangat luas membuat pengawasan lebih sulit. Belum lagi yang terjaring korupsi adalah institusi pengadilan.

"Di pengadilan kita selalu pertahankan, karena itu benteng pertahanan penyelenggara hukum. Kalau itu bobol, maka menyulitkan semuanya," ucap JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya