Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra menyarankan, agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengkaji ulang penerapan pembatasan kendaraan dengan sistem pelat nomor ganjil genap.
Sebab, Yusril menilai, aturan tersebut rawan gugatan di pengadilan oleh pemilik kendaraan.
"Kalau saya gubernur, saya tidak akan menerapkan ganjil genap. Karena akan mudah sekali digugat," tutur Yusril dalam sosialisasi Visi Misi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 di DPP PAN, Jalan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2016.
Menurut Yusril, pengguna kendaraan akan mendapat celah menggugat kebijakan pemerintah itu. Sebab, mereka tetap diwajibkan membayar pajak tahunan kendaraan.
"Kalau kita beli mobil pajak satu tahun cuman bisa dipakai enam bulan. Bisa dia minta agar uang pajaknya dibayar setengah. Pemerintah bisa digugat dan saya yakin kalah pemerintah," kata dia.
Yusril menjelaskan, kebijakan seperti itu sudah pernah diterapkan di negara lain. Namun hasilnya, aturan itu tetap tidak berhasil mengatasi kemacetan.
"Jangka pendek, bukan masalah seri mobil ganjil genap. Saya lihat di Manila itu diterapkan dan tidak efektif. Apalagi masih bisa digugat ke pengadilan," beber dia.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu melanjutkan, dibanding aturan ganjil genap, dia lebih memilih menerapkan jalan berbayar untuk setiap pengguna kendaraan. Nantinya, kendaraan yang bisa mengakses jalan itu hanya yang sudah memiliki tanda tertentu.
"Saya enggak akan buat kebijakan itu. Saya lebih ke peraturan sejumlah jalan yang hanya bisa dilewati kendaraan tertentu saja. Berbayar dengan tanda stiker begitu. Nanti ada alatnya men-scan saat mau masuk," pungkas Yusril.
Yusril Kritisi Kebijakan Pelat Nomor Ganjil Genap di DKI
Menurut Yusril, pengguna kendaraan akan mendapat celah menggugat kebijakan pemerintah itu.
diperbarui 18 Jun 2016, 06:00 WIBYsuril Ihza Mahendra mengkritisi sistem ganjil genap.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jokowi Nonton Langsung MotoGP Mandalika 2024, Datang Didampingi Erick Thohir
2 Jenderal Termuda di Polri, Brigjen Dedy Murti dan Dwi Agus Prianto
Hindari Serangan Israel, Pengungsi Penuhi Pinggir Jalan dan Ruang Terbuka Kota Lebanon
3 Coin Meme Ini Diramal Melejit di Oktober 2024, Apa Saja?
Banjir dan Longsor di Nepal, 66 Orang Dilaporkan Tewas
Berkat Gotong Royong dan Energi Surya, Desa Banuan Kini Punya Air Bersih
VIDEO: Kesibukan Paddock di Sirkuit Mandalika Jelang Balapan MotoGP 2024
VIDEO: Minat Terhadap Mobil Listrik China Meningkat di Eropa
Cegah Hoaks Saat Pilkada 2024, Perludem Minta KPU Kampanye Prebunking
5 Fakta Terkait Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Bakal Segera Terlaksana?
4 Tipe Laki-laki yang Tidak Bisa Dipercaya, Jangan Tertipu Perlakuan Baiknya di Awal
Intel Luncurkan Prosesor Xeon 6 dan Akselerator Gaudi 3 untuk Perkuat Dominasi di Pasar AI