Tak Hanya Pria, Suporter Wanita Rusia pun Jago Adu Jotos

Latihan berkelahi dilakukan suporter wanita Rusia untuk menyambut Piala Dunia 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 18 Jun 2016, 14:50 WIB
Sekelompok suporter Rusia yang sedang berlatih berkelahi untuk menyambut Piala Dunia 2018. (Daily Mail)

Liputan6.com, Paris - Pemberitaan mengenai Piala Eropa 2016 dihiasi dengan ulah tak menyenangkan yang dilakukan suporter Rusia di Prancis. Ternyata, tak hanya suporter pria saja, suporter wanita Rusia pun memiliki kemampuan untuk adu pukul.

Rapor Rusia di Grup B Piala Eropa 2016 memang tak terlalu mengesankan. Dari dua laga, mereka belum meraih kemenangan. Setelah ditahan Inggris 1-1, Rusia menyerah 1-2 dari Slovakia. Mereka pun harus menjalani laga hidup mati kontra Wales jika ingin lolos ke perdelapan final.

Meski begitu, Rusia tetap menjadi tim yang menarik perhatian. Sebab suporter mereka membuat keonaran di Prancis. Paling disorot adalah bentrok yang melibatkan suporter Rusia dan Inggris kala kedua tim bertemu.

Baca Juga

  • Cepat di Latihan Bebas, Rio Haryanto Optimistis di GP Baku
  • 4 Dampak Kehadiran Mourinho di MU
  • Marquez: Lorenzo Lebih Kuat dari Rossi, Tapi...

Tak hanya di luar, kerusuhan juga terjadi di dalam stadion. Kali ini, bentrok ini dipicu oleh fans Rusia yang tiba-tiba dekati fans Inggris. Awalnya, mereka menyalakan flare sebelum akhirnya berbuah ulah dengan fans Inggris. Banyak fans yang terpaksa melompati pembatas stadion agar bisa menghalau serbuan dari fans Rusia. Beberapa suporter dilaporkan mengalami luka-luka akibat insiden ini.

Hebatnya, suporter Rusia mampu mengimbangi pertarungan dengan Hooligan Inggris meski mereka kalah jumlah. Tak hanya suporter, jurnalis Rusia pun menjadi korban. Mereka sempat ditahan pihak kepolisian tanpa alasan jelas. Lalu, Rusia juga terancam didiskualifikasi dari Piala Eropa 2016 akibat ulah suporter mereka.

Foto dok. Liputan6.com


Uniknya, kehebatan suporter Rusia dalam adu jotos juga merambah pada suporter wanita mereka. Bagaimana tidak, mereka bahkan sengaja berlatih berkelahi satu sama lain di dalam hutan wilayah Moscow. Konon, latihan itu dilakukan agar mereka siap berkelahi saat Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.

Ternyata, sekelompok suporter wanita ini adalah bagian dari geng terorganisir yang mengacau di Marseille dan Lille beberapa hari lalu. Kerusuhan saat itu dipimpin geng-geng ternama seperti Orel Butchers dan Steel Monsters.

Foto dok. Liputan6.com


Berbekal Ilmu Bela Diri

Untuk kelompok suporter wanita Rusia ini sudah diberikan nama Female Mob, Slavyanki Gang, Regional Girls, dan Siege Girls. Dalam salah satu video, para wanita tersebut terlihat berkelahi satu sama lain di lahan bersalju dengan menggunakan sarung tangan.

"Tak ada sejarah pertempuran geng perempuan. Ini adalah inisiatif kami sendiri. Saya memutuskan untuk membentuk kelompok suporter wanita. Bagi saya, tak hanya laki-laki saja yang bisa melakukan pekerjaan seperti itu, tapi wanita juga," ujar Viktoria, pemimpin geng Slavyanki yang menjadi suporter Spartak Moscow, seperti dikutip Daily Mail.

Dari pengakuan Viktoria, dirinya juga dibekali dengan ilmu seni bela diri. Itu sebabnya ia dipercaya sebagai pemimpin geng.

Foto dok. Liputan6.com


"Ketika kami tak memiliki lawan, kami akan membuat grafiti dan mendukung tim di stadion. Kami bukan geng terbesar, tapi mereka mengenal dan menghormati kami. Suatu hari kami akan menunjukkan apa yang kami bisa lakukan di tribun," lanjut Viktoria.

Dalam latihan perkelahian itu, diakui Viktoria banyak rekannya yang cedera dan terluka. Namun, semangat mereka untuk mempersiapkan diri sebelum Piala Dunia 2018 di Rusia jauh lebih besar. Bahkan, Viktoria mengaku tak segan-segan membunuh jika ada yang menyentuh keluarganya.

Kini, suporter wanita yang ingin datang ke Piala Dunia 2018 tampaknya harus berpikir ulang. Bisa saja mereka justru menjadi korban dari kerusuhan yang diciptakan suporter wanita Rusia. Tak hanya wanita, Viktoria juga mengaku kelompoknya juga siap berkelahi dengan suporter pria.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya