Wisatawan 'Serakah' Menadah Air Suci di Kuil Kyoto

Seorang wisatawan bertindak terlalu jauh demi menadah air suci dari suatu kuil di Jepang. Apa yang dilakukannya?

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 19 Jun 2016, 07:00 WIB
Seorang wisatawan bertindak terlalu jauh demi menadah air suci dari suatu kuil di Jepang. Apa yang dilakukannya? (Sumber Macau Concealers)

Liputan6.com, Kyoto - Para pengunjung ke Kuil Air Suci (Kiyomizudera) di Kyoto, Jepang, mendapatkan pembagian mangkuk bergagang panjang supaya bisa meminum air suci yang mengalir dari air terjun Otowa.

Namun, seperti dikutip dari Shanghaiist.com pada Sabtu (18/6/2016), seorang pengunjung dipergoki menadah terlalu banyak air suci itu. 

Para pengunjung lain menunggu dalam antrean untuk menerima pembagian mangkuk, tapi pria ini tidak menunggu dan langsung turun ke kolam penampungan air terjun, demikian menurut laporan Macau Concealers.

Dari arah kiri ke kanan, aliran dari air terjun tersebut dipercaya menolong peminumnya dalam kehidupan kuliah, kehidupan percintaan, dan umur panjang. Seorang netizen Weibo berkelakar bahwa pria penadah air suci itu terlalu tua untuk urusan percintaan.

Kui Kiyomizudera. Seorang wisatawan bertindak terlalu jauh demi menadah air suci dari suatu kuil di Jepang. Apa yang dilakukannya? (Sumber japan-guide.com)

Yang kurang dipahami oleh wisatawan ini, dipercaya bahwa semakin banyak air yang diambil dari alirannya, semakin kecil khasiatnya dalam urusan nasib baik. Jadi, secara ideal, orang hanya perlu mengambil satu teguk untuk manfaat terbesarnya.

Para wisatawan Tiongkok memiliki catatan panjang dalam pemberitaan di Jepang. Dua bulan lalu, beberapa orang wisatawan Tiongkok diolok-olok dalam televisi Jepang karena terlalu 'semangat' ketika berfoto selfie dengan bunga Sakura.

Kelakuan wisatawan selfie bersama bunga Sakura. Seorang wisatawan bertindak terlalu jauh demi menadah air suci dari suatu kuil di Jepang. Apa yang dilakukannya? (Sumber shanghaiist.com)

Para netizen gerah melihat kejadian air suci ini, namun ada juga yang menduga bahwa pria tersebut mungkin bukan warga Tiongkok. Menurut seorang netizen, "Pria ini berbicara bahasa Mandarin, tapi dia bisa saja berasal dari Malaysia atau Taiwan."

Seperti pada bulan Maret, sejumlah pria kedapatan telanjang di pantai Thailand. Penududuk setempat tergesa-gesa berkesimpulan bahwa mereka berasal dari Tiongkok, walaupun belakangan ketahuan bahwa para pria itu berasal dari Jepang.

Pada April lalu, suatu perfektur di Jepang menerbitkan panduan tata krama untuk mengingatkan wisatawan Tiongkok agar tidak kentut sembarangan di tempat umum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya