Liputan6.com, Jakarta - Ahli hukum relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau TemanAhok, Andi P Syafrani yakin calon Gubernur DKI Jakarta yang didukungnya tetap akan melaju lewat jalur perseorangan atau independen pada Pilkada DKI 2017 mendatang.
Kendati saat ini sejumlah partai politik terus mendekati Ahok agar sang petahana mau maju dari parpol, menurut dia hal itu sangat wajar. Mengingat semakin dekatnya waktu pendaftaran calon kepala daerah pada Juli mendatang.
Advertisement
"Pada posisi seperti ini, parpol saya kira harus tentukan sikap dengan bakal calon yang sudah mengumpulkan dukungan. Saya kira sampai saat ini Ahok masih posisi teratas dibandingkan calon-calon yang lain. Tentu parpol-parpol punya kepentingan mendukung calon yang punya elektabilitas tinggi, jadi wajar saja," kata Andi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6/2016).
Dia juga tak mau berandai-andai bila dikemudian hari Ahok malah berubah haluan maju sebagai calon gubernur yang diusung partai politik. Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih fokus dalam mengumpulkan satu juta KTP untuk Ahok.
"Jadi kita akan diskusikan dengan Pak Ahok segera dan nanti akan kita sampaikan sikap resminya. Kita masih menunggu dan fokus mengumpulkan satu juta KTP. Insya Allah besok kita akan rayakan satu juta KTP," ungkap dia.
Sementara itu, Ahok berencana mengajak TemanAhok berdiskusi untuk membicarakan Pilkada DKI Jakarta. Ahok akan memberikan dua pilihan pada para relawannya itu.
"Anda (TemanAhok) mau saya jadi gubernur atau tidak? Kalau saya memang nothing to lose. Kalau Anda niat saya jadi gubernur, Anda mau tempuh jalan susah apa jalan mudah?" ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat kemarin.
Ahok akan menjelaskan ke TemanAhok apabila lewat jalur independen, maka jalur yang akan ditempuh akan susah. Sedangkan jalur mudah adalah jalur parpol.
"Kalau jalan perseorangan kan saya mesti tanda tangan puluhan ribu. Kalau pakai partai, misal Golkar dukung, cuma tiga materai, kira-kira begitu. Nah kamu mau tempuh yang mana?" tutur Ahok.