Liputan6.com, Istanbul - Sekelompok pria menyerang acara pesta 'listening party' grup musik Inggris Radiohead di Istanbul Turki. Pesta itu sendiri digelar di toko musik yang dimiliki oleh Seogu Lee, warga negara Korea Selatan. Kelompok garis keras itu marah karena para fans menenggak alkohol di bulan Ramadan.
Aksi kelompok itu terekam dalam sebuah video amatir. Dalam rekaman, para penyerang masuk ke dalam toko musik sambil berteriak, "Tutup ini semua, tutup," secara agresif saat para fans sedang menikmati album baru Radiohead berjudul 'A Moon Shaped Pool', seperti dilansir dari CNN, Minggu (19/06/2016).
Advertisement
Serangan terjadi pada Jumat 17 Juni malam lalu.
Rekaman itu memperlihatkan secara kasar menarik seorang pria keluar dari toko musik. Mereka saling berteriak satu sama lain. Salah satu penyerang masuk ke toko dan berteriak mengusir orang-orang.
Pria itu menendang kaleng berteriak, "Kalian tidak malu melakukan ini selama Ramadan?"
Tak lama kemudian gerombolan itu melempari botol, gelas kaca ke arah para fans. Tak ada yang luka serius, kecuali satu orang terkena pecahan gelas di kepalanya.
Tak ingin huru-hara terjadi, para fans dan pemilik toko musik menghentikan kegiatan. Mereka mematikan lampu. Dalam rekaman itu, terdengar kelompok itu berteriak, "Nanti kalian akan kami bunuh."
Insiden kekerasan itu memicu protes pada hari berikutnya, Sabtu 17 Juni. Ratusan orang menolak kekerasan yang terjadi di toko musik Velvet Indieground di kawasan Firuzaga, distrik Beyoglu. Kawasan itu merupakan pusat kebudayaan di Istanbul.
Dikutip dari Aljazeera, beberapa orang ditangkap dan selama protes berlangsung, polisi sempat melemparkan gas air mata untuk membubarkan aksi itu.
Acara di toko musik Istanbul itu merupakan acara global yang serentak diadakan di seluruh dunia menyambut album baru kelompok besutan Thom Yorke yang 5 tahun vakum.
Radiohead mengecam serangan itu dan belasungkawa terhadap para fans mereka di Turki.
Walikota Beyoglu, yang merupakan anggota partai pemenang AKP sekaligus muslim konservatif juga mengecam tindakan anarki tersebut
"Itu jelas aksi kekerasan. Insiden di Firuzaga tak bisa dimaafkan, saya mengutuknya," tulis Misbah Demircan dalam Twitternya.
Media lokal melaporkan polisi sedang mengusut insiden itu. Namun, sejauh ini belum ada penahanan.