Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas/Hiswana Migas menyatakan masih banyak SPBU yang jujur dalam menjual Bahan Bakar Minyak /BBM.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hiswana Migas wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Juan Tarigan mengaku menyesalkan kejadian aksi curang SPBU Rempoa Jakarta Selatan, yang terjadi beberapa waktu lalu. Lantaran hal tersebut membuat SPBU yang jujur terkena imbasnya.
"Dari kami organisasi Hiswana Migas menyesalkan kejadian ini," kata Juan, saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti yang ditulis di Jakarta, Minggu (19/6/2016).
Juan menuturkan, meski bisnis penjualan BBM rentan terjadi kecurangan. Namun ia meyakini mayoritas SPBU di wilayah yang dipimpinnya yaitu Jakarta, Banten dan Jawa Barat masih jujur dalam menjalankan bisnisnya.
Baca Juga
Advertisement
"Belum pasti kecurangan ini oknum saya meyakini 14 ribu SPBU di MOR 3 mayaoritas masih melakukan bisnis dengan baik dan benar," ujar Juan.
Juan melanjutkan, Hiswana Migas telah meminta PT Pertamina (Persero) untuk menjatuhkan hukuman berat seperti Pemutusan Hubungan Usaha/PHU, juka ada SPBU yang terbukti melakukan kecurangan, karena akan meresahkan masyarakat dan menciptakan prespektif negatif terhadap semua pengusaha SPBU.
"Kami dari Hiswana Migas mengajukan ke Pertamina untuk PHU ke pengusaha tersebut, mencornegnama baik pelaku usaha SPBU," tutur Juan.
Namun Juan mengakui, karena luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya sebaran SPBU, menyulitkan pengawasan, hal tersebut memberikan kesepatan pengusaha yang berniat melakukan aksi kecurangan.
"Kita tidak menutup kemungkinan ada oknum pengusaha hitam praktik bisnisnya, sulit mengawasi 5.300 SPBU di seluruh Indonesia. Intinya masih banyak pengusaha SPBU mengerjakan usaha dengan jujur," tutur Juan. (Pew/Ahm)