Liputan6.com, Makassar - Harapan Andi Daeng Nai alias Dika (33), warga Desa Conro, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, berlebaran bersama keluarga di kampung terpaksa pupus. Ia ditangkap aparat Polsek Ujung Pandang lantaran catatan aksi begal di beberapa wilayah di Kota Makassar.
Sepak terjang perantau di Kota Makassar ini memang terbilang sadis. Tak hanya melukai korbannya, sang begal juga berani beraksi sendirian.
"Sejak sebulan kita lakukan pemantauan dan akhirnya menangkapnya di bilangan Jalan Mappanyuki, tepatnya samping Stadion Mattoangin, Makassar," ucap Kapolsek Ujung Pandang AKP Ananda Fauzi Harahap saat ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu, 18 Juni 2016.
Saat ditangkap, kata Ananda, tim langsung membawa Dika untuk menunjukkan di mana seluruh barang hasil aksi begal disimpan atau dijual. Belum tuntas menunjuk lokasi barang bukti, pelaku mencoba kabur dengan melompat dari atas mobil yang membawanya.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga anggota kasih tembakan peringatan, tapi pelaku tetap tak menggubris sehingga anggota melepaskan tembakan untuk melumpuhkan. Pelaku pun akhirnya tersungkur setelah kedua kakinya terkena tembakan petugas," Ananda menerangkan.
Usai itu, Dika dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis. Selanjutnya, ia digiring ke Mapolsek Ujung Pandang guna diinterogasi kembali.
Berdasarkan hasil interogasi, Dika mengakui telah menjalankan 10 aksi begal di beberapa wilayah di Kota Makassar. Aksi itu berlangsung sejak April-Juni 2016.
"Beberapa handphone android hasil kejahatannya yang disita dari penadah telah kita amankan serta sepeda motor Jupiter MX King warna hitam dan badik yang digunakan beraksi. Sekadar diketahui, pelaku ini merupakan residivis dengan kasus yang sama," Ananda membeberkan.
Seluruh hasil kejahatan begal oleh Dika dibelikan beberapa barang mewah. Di antaranya digunakan membeli motor Jupiter tipe MX King serta handphone android yang juga terbilang mahal yakni Apple iPhone 6 plus.
"Jadi hasil kejahatannya itu digunakan pelaku untuk mengubah gayanya menjadi mentereng biar keren," Ananda memungkasi.