Fraksi Hanura Minta Kementerian‎ Atasi Tingginya Harga Daging

Ia pun meminta Kementerian terkait segera mencarikan solusi, karena daging sapi sudah masuk dalam kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 19 Jun 2016, 23:02 WIB
Pedagang menimbang daging sapi jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (25/1). Harga daging sapi di pasar tradisional di Jakarta naik dari Rp 95 ribu-Rp 100 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 130 ribu per kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bendahara Fraksi PartaiHanura di DPR,Miryam SHaryani mengaku prihatin dengan harga daging sapi yang hingga kini masih melambung tinggi dan belum juga ada tanda-tanda akan turun.‎ Bahkan, ia memprediksi harga daging akan terus melambung sepanjang Ramadan ini yang langsung berdampak pada daya beli masyarakat.

"Hingga pertengahan Ramadan ini saya melihat belum ada tanda-tanda harga daging akan kembali normal. Bahkan saya prediksikan sepanjang bulan Ramadan harga daging akan terus melambung, padahal konsumsi masyarakat terhadap daging di bulan ini meningkat signifikan," kata Miryam kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (19/6/2016).

Ia pun meminta Kementerian terkait agar segera mencarikan solusinya, karena daging sapi sudah masuk dalam kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Terlebih saat bulan suci Ramadan serta akan masuk Lebaran, di mana masyarakat Indonesia mayoritas mengonsumi daging sapi.

"Dalam beberapa diskusi dengan berbagai pihak saya melihat bahwa ada ketidakmampuan, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian dalam mengendalikan masalah ini," papar Miryam.

"Padahal bulan yang sakral ini masyarakat sangat berharap agar harga bahan pokok termasuk daging bisa tetap normal, agar ibadah yang dilakukan tidak dibayang-bayangi harga kebutuhan yang terus tidak terkendali," imbuh dia.

Tak luput, sebagai mitra pemerintah dan partai pengusung pemerintah, anggota Komisi V DPR ini menginginkan adanya evaluasi kebijakan kementerian terkait. Agar, lanjut dia, permasalahan tahunan ini dapat dicari solusi yang efektif dan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Pemerintah dengan operasi pasarnya juga tak menghadirkan solusi sama sekali, tak terlihat dampak operasi pasar terhadap kendali harga bahan pokok di pasaran sehingga penting agar strateginya dievaluasi agar dapat memberikan dampak yang bagus bagi masyarakat," Miryam menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya