Jokowi Perintahkan Menteri Terkait Segera Tangani Bencana Jateng

Saat ini belum ada jadwal resmi apakah Jokowi akan mendatangi lokasi bencana atau tidak.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Jun 2016, 13:35 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) setujui hukuman kebiri bagi pelaku kejahatan seksual. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 43 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan longsor di 16 kabupaten/kota, di Jawa Tengah. Presiden Jokowi pun menyampaikan belasungkawa atas bencana yang sampai merengut nyawa tersebut.

"Presiden tentu menyampaikan duka cita mendalam pada korban longsor maupun banjir di beberapa daerah," kata Juru Bicara Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenanan, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Johan menambahkan, Jokowi telah memerintahkan Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo untuk segera turun tangan. Para menteri juga diharapkan untuk berkoordinasi dengan Pemda setempat.‎

"Presiden tentu sudah memerintahkan pada kementerian terkait untuk mengatasi kondisi bencana alam, termasuk dengan pemerintah daerah," kata dia.

Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, sampai saat ini belum ada jadwal resmi apakah Jokowi akan mendatangi lokasi bencana atau tidak.

"Mengenai akan berkunjung atau tidak, saya belum dapat jadwalnya, apakah akan berkunjung ke daerah banjir atau gak, belum tahu saja. (Ada bantuan pribadi Presiden?) Itu yang mau saya tanya dulu," Johan menandaskan.

Pencarian korban hilang banjir dan longsor di 16 kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah, terus dilakukan. Hingga Senin 20 Juni pukul 08.00 WIB, tercatat sebanyak 43 orang tewas.

"Terdampak bencana hingga kini 20 Juni ada 43 tewas, 19 hilang, 14 luka-luka, ratusan rumah rusak, ribuan pengungsi, dan kerugian ratusan miliar," tutur Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin 20 Juni 2016.

Sutopo menjelaskan, dari 16 Kabupaten dan Kota yang terdampak bencana banjir dan longsor, ada masing-masing 3 wilayah yang terkena efek paling parah. "Yang terparah untuk longsor itu Purworejo, Banjarnegara, Kebumen. Untuk banjir terparah di Kendal, Sukoharjo, dan Kota Solo," beber Sutopo.

Dia membeberkan, wilayah longsor yang terdampak di Kabupaten Purworejo sendiri adalah Desa Karangrejo, Kecamatan Loano. Kemudian Desa Donorati, Kecamatan Purworejo. Desa Jelog, Kecamata Kaligesing. Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo. Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo.

Selanjutnya untuk daerah terdampak banjir diantaranya Desa Tangkisan, Kecamatan Bayan. Desa Berjan, Kecamatan Hebang. Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen. Kelurahan Meranti, Kecamatan Purworejo.

"Di Purworejo ada 27 orang tewas, 19 orang hilang. Terdampak empat kecamatan sembilan desa," terang Sutopo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya