Liputan6.com, Singapura - BMW Group mengaku berharap Vietnam menjadi kunci kesuksesan mereka di Asia Tenggara. Menurutnya, ini disebabkan karena pasar Vietnam-lah yang paling cepat tumbuh di antara negara ASEAN lain.
Melansir Automotive News, Senin (20/6/2016), perusahaan asal Jerman itu memperkirakan penjualan unit di Vietnam bisa naik sekira 30-40 persen pada 2017. Hal ini diungkapkan langsung oleh Managing Director Asia mereka, Axel Pannes.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, BMW menjual lebih dari 1.500 unit mobil tahun lalu di Vietnam. Ke depan, penjualan akan terus naik jika kondisi politik kondusif.
"Ini selalu tergantung pada situasi politik, tapi pada saat ini saya sangat positif tentang Vietnam," ujarnya, di Singapura, minggu lalu. "Saya akan melihat pertumbuhan dua digit di sana," tambahnya.
Pannes sendiri telah menjadi Managing Director BMW Asia sejak 2014. Di posisi ini, ia mengepalai BMW di Singapura, Indonesia, Vietnam, Filipina, Sri Lanka, Brunei, Bangladesh, Guam, Kaledonia Baru, Tahiti, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Di Vietnam, ujar Pannes, laju penjualan mobil mewah juga didongkrak oleh pertumbuhan positif negara itu. Pemerintah Vietnam, melalui beragam perjanjian dagang, mencanangkan angka 6,7 persen pertumbuhan ekonomi untuk tahun ini.
Selain Vietnam, Pannes juga mengatakan bahwa BMW melihat prospek yang cukup bagus di Myanmar. Ia juga mengaku siap memasuki pasar lain seperti Nepal.