Rio Haryanto Ungkap Kendala Terbesar Membalap di F1

Rio hanya finis di posisi terakhir dalam GP Eropa.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 20 Jun 2016, 23:30 WIB
Rio Haryanto (ANDREJ ISAKOVIC / AFP)

Liputan6.com, Baku - Rio Haryanto mengaku masih punya masalah dengan ban meski sudah menjalani delapan seri Formula1 (F1) 2016. Pembalap Manor Racing itu berharap problem ban bisa diatasi dalam seri selanjutnya di Austria, 3 Juli mendatang.

Rio hanya finis di posisi terakhir dalam GP Eropa akhir pekan lalu. Padahal ia memulai balapan dari posisi ke-17, terbaik sepanjang musim ini.

Baca Juga

  • Mourinho Datang, 5 Pemain MU Ini Bakal Bersinar Lagi
  • Raiola Desak Ibrahimovic Gabung MU
  • Cegah Insiden Maut, Komisi Keselamatan MotoGP Gelar Rapat Khusus



Sayangnya, di lap pertama ia mengalami masalah pada sayap depannya. Sehingga harus masuk pitstop cukup lama dan tidak bisa mengejar ketinggalan selepas itu.

"Usai masuk pit saya harus menjalani balapan dengan ban soft dalam 49 lap dan sangat sulit menjaga temperatur ban dalam keadaan optimal. Ini PR buat kami dan tim," ujar Rio dalam akun Twitter-nya.

"Kami harus mencari strategi yang lebih baik ataupun mobil lebih baik untuk menjaga pace dan degradasi ban  kedepannya," kata Rio menambahkan.

Posisi finis terbaik Rio adalah di peringkat ke-15. Ia melakukannya dalam balapan di GP Monaco, 29 Mei lalu.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya