Bondowoso Tolak Beras dan Daging Sapi Impor

Meski begitu, Pemkab Bondowoso mengaku kesulitan menekan harga daging hingga Rp 80 ribu per kilogram.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Jun 2016, 15:10 WIB
Karkas milik pedagang grosir di Pasar Mester (Liputan6.com/Balgoraszky Aristides Marbun)

Liputan6.com, Bondowoso - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyatakan mampu mencukupi kebutuhan beras dari daerah sendiri. Masuknya beras impor justru merugikan peternak sapi dan petani setempat.

"Selama ini di Bondowoso swasembada dan masih sangat mampu mencukupi kebutuhan beras dari daerah sendiri, dan bahkan Bondowoso juga bisa memasok beras ke luar kabupaten," ujar Bupati Bondowoso Amin Said Husni di Bondowoso, dilansir Antara, Selasa (21/6/2016).

Selain beras, Amin mengatakan masih bisa  memenuhi kebutuhan daging sapi dari para peternak yang ada di daerah itu. Maka itu, Pemkab Bondowoso akan menolak kehadiran beras dan daging sapi dari daerah lain maupun impor.

"Kalau beras dan daging impor masuk ke sini tentunya akan merugikan petani, pedagang dan juga peternak sapi di Bondowoso. Saya tegaskan akan menolak impor daging maupun beras," kata dia.

Meski begitu, Amin menyatakan sulit memenuhi keinginan pemerintah pusat untuk menurunkan harga daging sapi hingga Rp 80 ribu per kilogram. Itu karena harga normal daging sapi sebesar Rp 100 ribu per kilogram.

"Kalau pemerintah pusat mematok harga daging Rp 80.000, akan merugikan para peternak sapi dan juga pedagang, kecuali ada subsidi dari pemerintah," kata Amin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya