Liputan6.com, Jakarta Hal ini mungkin tampak sebagai sebuah dilema, namun bagi kebanyakan orang, mereka akan memilih untuk mundur atau berkata tidak. Dengan segala cara lain, mengirimkan hadiah mungkin sudah dianggap cukup untuk ikut berbahagia.
Baca Juga
Advertisement
Jadi, apa yang harus dilakukan sebenarnya?
Dilansir dari thefrisky.com, Selasa (21/6/2016) jawabannya adalah tidak. Walaupun Anda tidak melihat acara pernikahan ini sebagai sebuah ancaman, atau bahkan ketika pasangan dari mantan kekasih telah menjadi teman dekat Anda.
Tentu saja, Anda tidak ingin melihat orang yang pernah Anda kasihi mengikat janji dengan orang lain atau berkumpul kembali bersama keluarga mantan kekasih sebagai orang asing.
Jangan berharap untuk menjadi fokus atau perhatian banyak orang, biarkan perhatian ini menjadi milik mantan kekasih Anda dan pasangannya.
Jangan menempatkan diri Anda dalam posisi yang rentan. Ya, rentan. Anda akan menghabiskan banyak waktu untuk berpelukan, berjabat tangan, berfoto, dan mungkin menjadi tidak sadar di mana Anda sedang berada saat itu.
Pernikahan adalah sebuah peristiwa yang emosional. Semua orang bersenang-senang dalam acara pernikahan. Ini adalah awal dari kehidupan yang baru dan Anda mungkin akan mulai bertanya-tanya mengapa hubungan sebelumnya yang telah dijalin harus gagal di tengah jalan.
Sepenuhnya memang keputusan berada di tangan Anda dan kesempatan untuk memprioritaskan kenyamanan Anda.
Sebaik apa pun hubungan Anda dengan mantan kekasih, perhatian terbesar Anda seharusnya adalah kekasih Anda sekarang.