Liputan6.com, Jakarta - TemanAhok mengklaim telah memperoleh dana Rp 5 miliar dari hasil penjualan merchandise. Namun, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik meragukannya.
Dia mengaku tidak percaya dengan klaim TemanAhok tersebut. Wakil Ketua DPRD DKI itu menyebutnya sebagai dongeng.
"Sudahlah cuma cerita. Cuma dongeng itu," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Sebelumnya, salah satu pendiri TemanAhok Amalia Ayuningtyas menyatakan jumlah pemasukan perkumpulan pendukung Ahok itu mencapai Rp 5 miliar. Dana itu merupakan hasil penjualan merchandise hingga Desember 2015.
Dia pun mempertanyakan kebenaran adanya orang-orang yang membeli merchandise itu.
"Dagang di mana? Yang beli siapa? Yang beli yang sejuta orang itu? Sudah ngumpulin KTP, dia suruh beli juga? Jauh dah yang gitu-gitu mah. Enggak usah ngibul," ujar Taufik.
Dia pun tak percaya dengan klaim 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) terkumpul untuk Ahok. Terlebih dengan pengalamannya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.
"Kan KTP, bukan pemilik. Saya kan dulu pernah jadi Ketua KPU. Verifikasi ratusan ribu, yang sah cuma 7.000-10.000. Makanya (saat verifikasi) harus ketemu orangnya. Tidak dikuasakan, tidak bisa diwakilkan," ujar Taufik.
Karena itu, untuk mengawal verifikasi KTP, Taufik menyebut pihaknya akan menempatkan satu petugas di tiap RW.
"Sudah bilang ke Ketua KPU, saya minta izin supaya ada pengawasan saat verifikasi KTP. Satu RW satu orang. KPU sudah setuju. Kader asli Gerindra untuk ngawasi petugas," ucap Taufik.
Advertisement