Liputan6.com, New York - Harga emas terjatuh pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Investor tak lagi memburu emas jelang jejak pendapat atau referendum Inggris atau British Exit (Brexit).
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (22/6/2016) harga emas untuk kontrak Agustus yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan berakhir turun 15 persen menjadi US$ 1.272,50 per troy ounce di New York Mercantile Exchange.
Para spekulan di pasar emas telah mendapat untung yang cukup. Oleh karena itu, mereka kembali menjual kepemilikan emas sehingga mendorong penurunan harga emas.
Advertisement
Sebelumnya, instrumen emas memang sempat menjadi buruan karena investor takut akan risiko ekonomi global dengan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Di awal Juni ini, harga emas sempat melonjak karena investor memburu aset-aset safe haven. Langkah tersebut dilakukan investor mendekati realisasi referendum Inggris apakah akan tetap berada di Uni Eropa atau memilih untuk keluar.
Banyak ekonom memperkirakan bahwa jika Inggris keluar dari Uni Eropa maka akan sangat berpengaruh kepada dunia. Negara tersebut juga sulit untuk bergerak jika keluar.
"Ketidakpastian masih ada. Tapi pasar mengambil langkah terlalu jauh sehingga tekanan kepada emas saat ini berkurang," jelas analis Commerzbank AG dalam catatan kepada nasabah.
Para spekulan di pasar emas telah mengambil posisi mereka sejak lama. Karena terlalu jauh saat ini mereka sudah mulai melepas kepemilikannya.