Liputan6.com, Los Angeles- Salah satu skandal besar dalam hidup Raja Pop Michael Jackson adalah tuduhan pelecehan seksual yang menyeret namanya sejak 1993. Bahkan pada November 2003, polisi sempat menyerbu dan menggeledah Neverland, istana Michael Jackson di Los Olivos, California, Amerika Serikat.
Setelah hampir 13 tahun berlalu dari peristiwa penggeledahan ini, akhirnya muncul titik terang apa yang didapat polisi saat itu. Hasilnya pun sangat mencengangkan.
Baca Juga
Advertisement
Radar Online yang secara eksklusif mendapat dokumen tentang penggeledahan ini, pada Rabu (22/6/2016) mewartakan bahwa polisi kala itu menemukan koleksi pornografi anak dalam jumlah besar. Material yang disita polisi antara lain catatan, buku harian, fotografi, rekaman suara dan video. Foto-foto yang didapatkan, memperlihatkan penyiksaan anak, bondage, dan sadomasokisme.
"Ada satu foto yang benar-benar menjijikkan, yakni foto yang menampilkan seorang anak memegang angsa yang mati dipukuli," tutur seorang narasumber pada Radar Online. Dalam laporan ini, ada banyak foto yang menampilkan anak-anak yang berdarah dan terlihat kesakitan. Ada pula foto yang memperlihatkan anak sebagai seorang transeksual, seperti anak perempuan dengan kelamin laki-laki.
"Dokumen yang diambil oleh kepolisian Santa Barbara memberikan gambaran yang mengerikan tentang Jackson," ujar seorang penyelidik kasus ini pada Radar Online. Sumber tersebut mengatakan bahwa dokumen ini membuka kedok Michael Jackson sebagai sosok manipulatif maniak seks yang menggunakan darah, kekerasan, dan materi seks yang sangat eksplisit untuk menundukkan anak-anak yang ia incar.
Seorang penyelidik swasta yang memiliki informasi langsung soal penggeledahan ini, bahkan mengklaim satu fakta yang mengejutkan. "Laporan para penyelidik ini menyebutkan bahwa Michael bahkan menggunakan foto seksi keponakannya sendiri, yang berada dalam band 3T, yang hanya mengenakan pakaian dalam, untuk membuat anak-anak tertarik," tuturnya.
Selama hidupnya, Michael Jackson tampaknya juga mencari penyembuhan dari ketertarikan seksual yang tak wajar. Pasalnya, di rumahnya ditemukan pula obat dan resep dari sejumlah pakar, untuk mengobati kecanduan seks.
Lantas, mengapa semua bukti ini baru dipublikasikan sekarang? Entahlah.
Yang jelas, ada sedikit petunjuk yang muncul dalam proses persidangan tahun 2003 silam, saat sang superstar menghadapi tujuh tuduhan pencabulan anak dan dua tuduhan telah memberi zat memabukkan untuk anak di bawah umur.
Jaksa Tom Sneddon dalam tuntutannya hanya menulis, "Materi yang ada cukup relevan dalam kasus yang dihadapi tertuduh, yang menggambarkan metode yang dilakukannya untuk merayu anak, demi memuaskan hasrat kotornya."
Dalam persidangan yang menyita perhatian publik dunia ini, Michael Jackson akhirnya divonis tidak bersalah atas semua tuduhan.