Satelit Lapan A3/IPB Bernama Lisat Diluncurkan di India

Ini merupakan satelit pertama di Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan lembaga pendidikan bekerja sama dengan Lapan.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 22 Jun 2016, 10:04 WIB
Ilustrasi Hutan.

Liputan6.com, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) akan meluncurkan satelit miliknya di Shriharikota, India hari ini. Lapan-IPB Satelit (Lisat), demikian satelit itu dinamakan.

Ini merupakan satelit pertama di Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan lembaga pendidikan bekerja sama dengan Lapan.

Satelit tersebut membawa misi penginderaan jauh eksperimental untuk memantau sumber daya pangan di Indonesia.

Kepala Kantor Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti menjelaskan satelit yang memiliki bobot 115 kilogram itu mampu mengidentifikasi tutupan dan penggunaan lahan serta pemantauan lingkungan.

"Satelit ini juga mengemban misi pemantauan kapal laut," ujar Yatri di Bogor, Rabu (22/6/2016).

Ia menjelaskan, Lapan bertanggung jawab dalam desain, pengembangan, peluncuran, hingga penerimaan data satelit. Sedangkan IPB bertanggung jawab dalam pengembangan algoritma, pemanfaatan dan aplikasi data satelit untuk ketahanan pangan nasional serta monitoring lingkungan.

Pengembangan satelit ini juga merupakan upaya mewujudkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Teknologi satelit akan mendukung akurasi data dalam perencanaan masa tanam lahan persawahan yang akan berimplikasi langsung pada peningkatan ketahanan pangan.

"Hal ini tentunya akan membantu pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan terkait pangan, misalnya terkait impor beras," pungkas Yatri.

Muatan pengindera satelit Lisat berupa 4 bands multispectral imager beresolusi 18 meter dengan swath 100 kilometer, adalah gagasan dari IPB. Muatan inilah yang akan dimanfaatkan untuk memantau tanaman pangan.

"Lisat dikembangkan atas kerja sama Lapan dan IPB untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perancangan dan pembangunan satelit oleh bangsa Indonesia agar kita menguasai teknologi ini, baik untuk tujuan eksperimental maupun operasional," Yatri menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya