Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan efisiensi dengan memangkas anggaran hingga 40 persen guna menghadapi tekanan penurunan harga minyak dunia. Meski demikian, perusahaan tetap mempertahankan produksi minyak dan gas bumi.
General Manager PHE ONWJ Irwansyah mengatakan, pemangkasan anggaran berasal dari berbagai hal seperti investasi dan operasi. Namun meski begitu PHE ONWJ tetap komitmen mencapai target produksi.
"Kami mengurangi anggaran investasi dan operasi, tapi target produksi tetap kita komit tidak berubah," kata Irwansyah di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Dia mengungkapkan, hingga Mei 2016, PHE ONWJ membukukan produksi minyak sebesar 37.112 barel per hari (bph) dan gas 172,5 MMSCFD.
Sementara pada 2016, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target produksi PHE ONWJ sebesar 37.300 bph dan 163 MMSCFD.
Sedangkan produksi minyak di 2015 sebesar 40 ribu bph dan telah memenuhi target pemerintah. Sedangkan produksi gas PHE ONWJ tahun 2015 mencapai 178 MMSCFD melampaui target rencana kerja anggaran (Work Plan & Budget/WP&B) 2015 sebesar 175 MMSCFD.
Pencapaian produksi ini merupakan hasil positif yang didapat melalui realisasi berbagai rencana kerja seperti pemboran, kerja ulang, perawatan sumur migas dan pengembangan lapangan GG serta perbaikan dan perawatan fasilitas produksi yang dilakukan PHE ONWJ.
”Mempertahankan level produksi 40 ribu barel per hari di tahun 2015 bukan pekerjaan mudah di tengah kondisi harga minyak dunia yang rendah. Namun, dengan kompetensi pekerja dan kehandalan fasilitas produksi yang kami operasikan, kami mampu menjawab tantangan target produksi 2015,” terang dia.
Pada 2015, PHE ONWJ berhasil menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 6 sumur dan workover sebanyak 10 sumur yang menyumbang produksi minyak sekitar 2.200 BOPD dan gas sekitar 3,2 MMSCFD.
Advertisement
Selain itu, tambahan produksi gas juga didapat dari Lapangan GG yang telah beroperasi penuh pada 2015. Tambahan produksi gas dari lapangan GG sebesar 20 MMSCFD juga turut menopang pencapaian produksi PHE ONWJ pada 2015.
Kondisi harga minyak dunia yang masih rendah menyebabkan banyak perusahaan migas yang menyelesaikan rencana kerjanya, termasuk PHE ONWJ.
”Penyesuaian rencana kerja ini dilakukan agar operasi migas yang dilakukan dapat tetap ekonomis dan menguntungkan negara,” tutup dia.
Baca Juga