Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan entitas anak PT Wijaya Karya bangunan gedung (Wika gedung) mendapatkan mandat sebagai kontraktor pelaksana pada proyek light rail transit (LRT) velodrome dan equestrian.
Wika ditetapkan sebagai pemenang pekerjaan proyek pembangunan LRT koridor 1 atau fase 1 Kelapa Gading Velodrome dan depo LRT Jakarta di kelapa gading senilai Rp 63,42 miliar pada 9 Juni 2016. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (22/6/2016).
Proyek ini akan berlangsung selama 177 hari kalender kerja dengan lingkup pekerjaan terdiri dari sejumlah komponen utama antara lain:
Baca Juga
Advertisement
1. Pembuatan usulan denah umum lapangan untuk pembangunan jalan layang LRT.
2. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pagar pengaman di area depot LRT-Kelapa Gading.
3. Pekerjaan pemotongan pohon eksisting dan penanaman pohon pengganti di area depot dan di sepanjang trase LRT koridor 1.
4. Pekerjaan pembersihan lahan di area depot dan sepanjang koridor 1 dari depot kelapa gading ke velodrome.
5. Pekerjaan investigasi utilitas
6. Mengidentifikasi pelengkap/rambu-rambu jalan yang perlu dipindahkan atau dibongkar.
7. Pekerjaan pendukung lainnya sebagaimana tercantum dalam gambar dan bill of quantity.
Selain LRT, Perseroan melalui entitas anak PT Wika gedung juga terlibat penuh dalam design and build velodrome jakarta project.
Wika gedung yang berkonsorsium dengan ES Global Ltd, perusahaan asal Inggris dengan portofolio, pengalaman dan spesialisasi teknis terbaik rancang bangun beberapa arena balap dunia ditetapkan sebagai pemenang pekerjaan jasa rancang bangun pembangunan velodrome Jakarta Timur dengan nilai US$ 18,68 juta dan Rp 265,63 miliar. Hal itu berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo.
Adapun Wika gedung konsorsium ditetapkan oleh PT Jakarta Propertindo untuk melaksanakan pekerjaan jasa rancang bangun pembangunan velodrome, Jakarta Timur dengan mengacu kepada hasil klarifikasi dan negosiasi pada 19 April 2016.
Dalam konsorsium ini, Wika Gedung memiliki porsi sebesar 49 persen dari total nilai proyek. Rencananya velodrome yang disiapkan sebagai venue balap sepeda pada gelaran Asian Games 2018 mendatang ini akan berlangsung selama 26 bulan kalender kerja dengan lingkup pekerjaan rancang bangun velodrome yang memiliki sertifikat standard dari federasi balap sepeda dunia (Union Cycliste Internationale/UCI).
Velodrome Jakarta akan memiliki perlintasan balap sepeda dengan lingkar panjang sekitar 250 meter, lebar 5,5 meter dengan kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk.
Velodrome itu didesain tidak hanya dapat digunakan untuk menggelar pertandingan balap sepeda saja, tetapi juga dirancang khusus untuk dapat dipergunakan sebagai arena futsal dan bulu tangkis pada bagian tengah perlintasan sepeda. (Yas/Ahm)