Liputan6.com, Jakarta Jelang hari raya Idul Fitri, seringkali kita banyak mengonsumsi makanan sebagai ajang "balas dendam" setelah berpuasa selama satu bulan. Hal ini kerap menyebabkan perut mual, begah, bahkan sampai membuat berat badan bertambah.
Hal ini diperparah dengan mengkonsumsi makanan bersantan, seperti salah satunya opor ayam yang merupakan makanan khas lebaran.
Advertisement
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Inge Permadhi mengingatkan kita, khususnya para orang tua agar memperhatikan pola makan keluarga saat Idul Fitri.
“Hidangan Hari Raya memang sangat lezat dan berlimpah, tetapi selalu ingatkan anggota keluarga untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Makanlah dengan komposisi gizi seimbang dengan jadwal yang teratur seperti hari-hari biasa, dan selalu sertakan sayur, buah, dan air," kata Inge beberapa waktu lalu, ditulis Senin (4/7/2016).
Selain itu, Inge juga menyarakan untuk tetap melakukan aktivitas fisik yang ringan untuk menjaga tubuh tetap fit, dan jangan lupa agar selalu tercukupi hidrasi dalam tubuh.
"Satu atau dua hari tidak apa makan sedikit banyak, namun setelah itu usahakan untuk kembali ke pola makan yang sehat dan dibarengi oleh aktivitas seperti olahraga," ujarnya.
Beliau menambahkan, bahwa kegemukan terjadi karena makan yang berlebihan namun tidak ada aktivitas. Namun lebih baik makanlah dengan porsi yang biasa-biasa saja.
Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.