Pasca-Penembakan Orlando, Penjualan Senjata Meningkat di AS

Penjaga toko Ryan Martinez saat merapikan barang dagangannya di toko senjata "Ready Gunner", Utah, AS, (21/6).

oleh Satria Yudha diperbarui 22 Jun 2016, 15:45 WIB
20160622-Pembelian Senjata Akan Dilarang, Peningkatan Penjualan Malah Meningkat di AS
Penjaga toko Ryan Martinez saat merapikan barang dagangannya di toko senjata "Ready Gunner", Utah, AS, (21/6).
Penjaga toko Ryan Martinez saat merapikan barang dagangannya di toko senjata "Ready Gunner", Utah, AS, (21/6). Maraknya kasus penembakan yang baru saja terjadi di Orlando, pemerintah AS akan menerapkan pengendalian senjata api. (REUTERS / George Frey)
Penjaga toko ketika melayani pelanggan di Toko Senjata "Ready Gunner" di Utah, AS, (21/6). Senapan serbu AR-15 yang dipakai dalam penembakan di Orlando menjadi senjata paling laris di AS. (REUTERS / George Frey)
Penjaga toko senjata, Ryan Martinez saat memegang senjata di Utah, AS, (21/6). Senat Amerika Serikat menolak empat Rancangan Undang-Undang Pengendalian Senjata Api yang dibuat sebagai respons dari penembakan massal di Orlando. (REUTERS / George Frey)
Calon pembeli saat memegang senapan serbu AR-15 di toko senjata "Ready Gunner", Utah, AS, (21/6). Peningkatan penjualan justru muncul ketika pemerintah membicarakan untuk melarang penjualan beberapa jenis senjata. (REUTERS/George Frey)
Penjaga toko senjata, Ryan Martinez memegang senapan serbu AR-15 di toko senjata "Ready Gunner", Utah, AS, (21/6). Maraknya kasus penembakan seperti di Orlando baru terjadi, pemerintah AS akan menerapkan pengendalian senjata api. (REUTERS/George Frey)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya