Liputan6.com, Samarinda - Kalimantan bisa dibilang sebagai salah satu barometer sepak bola Indonesia. Klub-klub di sana menggeliat dan merintis menjadi tim solid.
Maklum saja, motivasi tim-tim di Kalimantan sangat besar untuk bisa juara di kancah Liga Indonesia. Sejak era Galatama sampai saat ini, belum ada satu tim pun dari Kalimantan yang berhasil menjadi juara. Kini, mereka tentu menyimpan hasrat.
Baca Juga
- Sirkuit Assen Cocok dengan Gaya Membalap Marquez
- Modric Dalang Kegagalan Penalti Sergio Ramos
- Sriwijaya FC dan PBFC Catatkan Kemenangan Terbesar
Advertisement
Pupuk Kaltim (PKT) Bontang dua kali melangkah ke final di era Galatama, tapi dua kali pula hanya sebagai runner-up.
Sedangkan di era Liga Indonesia dan ISL, juga belum ada yang bisa menjadi juara. PKT kembali ke final di Liga Indonesia 1999-00, tapi lagi-lagi kalah.
Kini, asa untuk juara muncul di Torabika Soccer Championship (TSC) Presented by IM3 Ooredoo. Sebanyak 4 tim asal Kalimantan berkiprah di dalamnya. Mereka adalah Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC, Barito Putera, dan Persiba Balikpapan.
Mitra Kukar Gemilang
Sejauh ini, hingga pekan ke-7, kiprah empat tim asal Kalimantan tersebut kurang gemilang. Hanya Mitra Kukar yang mampu bersaing di papan atas. Klub yang kini dilatih Subangkit itu berada di peringkat ke-4 klasemen sementara. Dari 7 laga, Rodrigo Dos Santos cs meraih 3 kemenangan, 3 seri, dan baru sekali kalah.
Sementara itu, tiga tim lain yakni PBFC, Barito, dan Persiba masih berada di bawah 5-besar. Meski begitu, perjalanan masih panjang.
Klub-klub asal Kalimantan memiliki potensi untuk bisa merangsek ke papan atas. Bahkan, Naga Mekes - julukan Mitra Kukar, punya potensi untuk jadi juara. Bukan apa-apa, mereka saat ini berstatus sebagai juara Piala Jenderal Sudirman 2015.
Tentunya mereka memiliki embrio juara dan itu bakal mereka gunakan sebagai motivasi di Torabika Soccer Championship (TSC) Presented by IM3 Ooredoo. Keinginan untuk menjadi tim asal Kalimantan pertama yang bisa juara di kompetisi teratas sepak bola Indonesia begitu menggelora.
Secara keseluruhan, klub-klub di Kalimantan bisa dibilang mengalami kebangkitan. Itu tak lepas dari penanganan yang lebih profesional dan tak segan mengeluarkan dana besar untuk menggaet pemain-pemain berkualitas. Baik lokal maupun asing.
Naga Mekes misalnya. Mereka berani mendatangkan pemain-pemain asal Brasil yang memiliki kualitas cukup mumpuni meski berbanderol mahal. Ketika kehilangan pemain andalan, manajemen juga menggaet pemain dengan kualitas sama. Patrick Dos Santos pergi, sebagai gantinya adalah Alan Leandro (penyerang timnas Timor Leste berdarah Brasil) dan Marlon da Silva.
Advertisement
PBFC Paling Menggeliat
Paling menggeliat adalah PBFC. Tim berjuluk Pesut Etam itu menjelma menjadi klub profesional dengan pengelolaan yang tertata rapi. Semua terstruktur mulai dari manajemen, suporter, penjualan tiket, sampai penjualan merchandise. Pendanaan pun tak menjadi masalah sehingga Pesut Etam bisa mendatangkan pemain-pemain berkualitas.
Setali tiga uang, Barito dan Persiba juga berani berinvestasi besar untuk bisa meraih prestasi. Pemain asing yang didatangkan bukan kelas bawah. Sebagian pernah merasakan merumput di liga utama negara-negara bersangkutan dan negara lain.
Klub-klub Kalimantan bisa menjadi contoh tata kelola klub yang baik. Memang, hingga saat ini baru Naga Mekes yang konsisten. Tapi, Torabika Soccer Championship (TSC) Presented by IM3 Ooredoo baru berjalan 7 pekan. Masih cukup waktu bagi tim lain untuk membuktikan diri. Demikian pula dengan Mitra Kukar yang berpotensi meneruskan kejayaan seperti di Piala Jenderal Sudirman 2015.
Pencapaian Tim Asal Kalimantan
Pencapaian Tim Asal Kalimantan di TSC 2016 Hingga Pekan ke-7:
Mitra Kukar
Main: 7
Menang: 3
Seri: 3
Kalah: 1
Poin: 12
Memasukkan-Kemasukan: 11-7
Posisi: 4
Pusamania Borneo FC
Main: 7
Menang: 2
Seri: 3
Kalah: 2
Poin: 9
Memasukkan-Kemasukan: 11-7
Posisi: 10
Barito Putera
Main: 7
Menang: 2
Seri: 2
Kalah: 3
Poin: 8
Memasukkan-Kemasukan: 11-11
Posisi: 13
Persiba Balikpapan
Main: 7
Menang: 1
Seri: 2
Kalah: 4
Poin: 5
Memasukkan-Kemasukan: 5-10
Posisi:16
Penulis: I. Eka Setiawan
Advertisement