Liputan6.com, Natuna - Presiden Joko Widodo ingin menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Salah satunya adalah dengan membangun kekuatan di perbatasan terutama di sektor ekonomi.
Hal itu diungkapkan Jokowi dalam telah rapat terbatas di kapal perang KRI Imam Bonjol 383 di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
"Presiden meminta agar perkembangan ekonomi di wilayah kepulauan Natuna dan sekitarnya dikembangkan. Terutama dua hal, yaitu untuk perikanan dan kedua migas," kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi di atas KRI Imam Bonjol, Kamis (24/6/2016).
Advertisement
Untuk pontensi migas, Jokowi telah mendapatkan pemaparan dari Menteri ESDM Sudirman Said di mana di perairan Natuna dan sekitarnya terdapat 16 blok migas dengan 5 blok sudah beroperasi dan 11 blok tengah tahap eksplorasi.
Untuk potensi perikanan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti juga menjelaskan bahwa potensi ikan-ikan di perairan perbatasan Indonesia bagian utara sangat melimpah.
Dalam rapat yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga menjanjikan seiring berkembangnya ekonomi wilayah Natuna, ia akan menambah pasukan dan alutsista di wilayah itu.
"Panglima juga menyampaikan mengenai rencana pengembangan pertahanan di wilayah Natuna dan sekitarnya," ujar Retno.
Seperti diketahui, pengembangan Natuna menjadi sebuah keharusan dan juga prioritas utama bagi pemerintah Indonesia. Bukan saja karena Presiden ingin perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia, tetapi juga Presiden Jokowi ingin mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.