Liputan6.com, Jakarta Tak makan dan minum sejak terbit hingga terbenam matahari merupakan aturan puasa Ramadan. Aturan tersebut terasa semakin menantang dengan cuaca panas dan kering. Tubuh tetap terhidrasi harus menjadi prioritas.
Air merupakan cairan paling baik untuk mengatasi haus. Tapi sayangnya banyak orang lupa untuk minum dalam kadar yang pas atau kurang minum sebelum tidur.
Advertisement
Kurang lebih 60-70 persen tubuh manusia terdiri dari air yang artinya kita perlu mengelolanya dengan baik, terutama selama Ramadan. Kurang minum air bisa memengaruhi fungsi sel tubuh.
Bila Anda tidak mengganti cairan yang kurang karena berpuasa, Anda bisa terkena dehidrasi dan efek buruk lainnya yang sering dialami kala Ramadan seperti konstipasi, sakit kepala, pusing, dan kelelahan, dan kulit kering.
Berikut beberapa cara mengatasi haus dan dehidrasi selama Ramadan, dilansir dari laman Alarabiya, Kamis (23/6/2016):
1. Penuhi kebutuhan air
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik saat berpuasa. Anda harus minum setidaknya delapan gelas air per hari. Jika ingin cairan hidrasi tambahan, Anda bisa meminum air atau pun air kelapa.
Air kelapa lebih mampu memberi efek hidrasi dibandingkan minuman olahraga lainnya karena juga mengandung kombinasi karbohidrat, elektrolit, dan cairan.
2. Pilih air
Air adalah sumber cairan paling baik selama Ramadan dibandingkan jus, soda, dan minuman lainnya. Minuman-minuman selain air yang tersaji saat Ramadan umumnya mengandung banyak gula dan kalori. Terlalu banyak meminum jenis minuman tersebut bisa memperlambat proses pencernaan.
3. Minuman herbal
Teh hijau, teh mint, dan chamomile jadi alternatif minuman pengganti air yang baik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Jenis cairan tersebut juga membantu proses pencernaan Anda. Hindari menambahkan banyak gula agar tak mendapat tambahan kalori yang tak diperlukan.
4. Hindari makanan tertentu
Saat berbuka puasa, hindari makanan pedas karena bisa membuat lebih haus dan membuat puasa di hari berikutnya terasa lebih berat. Tak perlu pula menambahkan terlalu banyak garam pada makanan serta hindari makan makanan asin seperti zaitun, mustard, dan acar karena bisa meningkatkan kebutuhan akan air.
5. Pilih makanan yang banyak mengandung air
Buah dan sayuran bisa membantu menghidrasi tubuh. Baiknya konsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayur per hari selama Ramadan. Buah dan sayur yang kaya akan cairan antara lain semangka, jeruk bali, apel, tomat, mentimun, squash, dan selada. Buah dan sayur tersebut banyak mengandung air dan serat, serta bertahan lebih lama di pencernaan sehingga mengurangi haus.
6. Minum secara bijak
Usahakan untuk tidak minum langsung dalam jumlah banyak saat makan. Sebaliknya, minumlah air di antara makan dan dalam jumlah kecil sepanjang malam.
7. Hindari minuman berkafein
Minuman seperti kopi atau teh hitam tak termasuk sebagai air. Jauh lebih baik untuk menghindari jenis minuman ini karena bersifat diuretik dan meningkatkan kebutuhan Anda akan cairan.
8. Usahakan tetap dalam kondisi dingin
Mandi dengan air dingin, berada di tempat yang dingin, hindari paparan matahari dan kenakan pakaian longgar membantu menjaga kadar air dalam tubuh.
9. Dengarkan saran dokter
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa. Orang-orang yang tengah sakit, anak-anak kecil, wanita yang mengandung dan menyusui tidak diwajibkan untuk berpuasa.
10. Kurangi aktivitas fisik
Meski penting berolahraga di bulan Ramadan, Anda perlu membuat beberapa penyesuaian. Hindari olahraga dengan gerakan ekstrem ketika puasa karena tubuh harus tetap terhidrasi.
Sebaiknya berolahraga sekitar 30 menit hingga dua jam sebelum setelah berbuka puasa. Pastikan Anda sudah minum dua cangkir air sebelum berolahraga untuk menggantikan cairan yang kurang selama puasa.