Liputan6.com, Jakarta - Minat masyarakat untuk membeli properti selama bulan suci ramadan yang biasanya menurun, ternyata tidak berlaku di seluruh segmen pasar. Permintaan unit hunian misalnya, masih cukup baik meski diakui tidak sebaik bulan-bulan biasa. Kebutuhan rumah yang masih tinggi di Indonesia menjadi penyebab masih adanya permintaan unit hunian.
Sales & Marketing PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), pengembang The Oasis Cikarang, Supriantoro, mengakui kebutuhan hunian di Indonesia yang masih tinggi dengan berpatok pada angka backlog yang sudah mencapai 15 juta unit menjadi alasan mengapa penjualan unit apartemen tetap saja berlangsung. Padahal lazimnya saat bulan suci ramadan, hari besar keagamaan atau musim liburan keuangan masyarakat tersita untuk kebutuhan lain.
Advertisement
“Meski ada kebutuhan lain tetap saja orang membeli rumah, karena dia butuh untuk ditempati,” kata Supriantoro kepada Liputan6.com, Jumat (24/6/2016).
Dia mengakui hingga pertengahan bulan ramadan tahun ini, PT NPS yang merupakan anak usaha PT Cowell Development Tbk, masih bisa menjual sekitar 40 unit apartemen di The Oasis Cikarang. Itu cukup stabil, meski masih di bawah rata-rata penjualan pada bulan-bulan lain yang berkisar 60-70 unit.
Bahkan di minggu kedua Ramadan ini, sekitar 25 unit apartemen sudah terjual. Dengan demikian, dapat dikatakan hunian yang ditawarkan The Oasis Cikarang tetap diminati. Salah satu strategi yang dilakukan pengembang ini adalah dengan memberlakukan program jemput bola yang cukup efektif misalnya dengan memperbanyak pameran, open table, event Buyer Get Buyer dan Agent Gathering.
Tak hanya program jemput bola, The Oasis Cikarang juga menyiapkan ragam gimmick menarik demi menggaet customer antara lain; free paket eksklusif Medical Check Up di rumah sakit bertaraf internasional yaitu Omni Hospital Cikarang, voucher Celini, hingga sistem pembayaran spesial selama bulan Ramadhan.
“Untuk tower Acacia, saat ini kami memberikan kemudahan cara pembayaran yaitu customer cukup membayar dahulu DP 20 persen yang dapat dicicil selama dua tahun (24 bulan). Dan ternyata kami sukses dengan sistem payment seperti itu. Responnya sangat bagus,” kata Supriantoro.
Muhammad Rinaldi