Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada penutupan perdagangan saham sesi pertama menjelang akhir pekan ini. Gerak IHSG berada di zona merah ini di tengah sentimen hasil voting sementara referendum Inggris.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (24/6/2016), IHSG turun 2,28 persen atau 110,94 poin ke level 4.763,36. Indeks saham LQ45 susut 2,6 persen ke level 809,41. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 250 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 42 saham menguat dan 53 saham lainnya diam di tempat.
Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.884,79 dan terendah 4.763,36. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 147.210 kali dengan volume perdagangan 3,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,8 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri susut 4,83 persen, dan mencatatkan pelemahan terbesar. Sektor saham industri dasar melemah 2,82 persen dan sektor saham perkebunan tergelincir 2,79 persen.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 34 miliar. Sedangkan pemodal lokal masing-masing melakukan aksi beli dan jual sekitar Rp 1,9 triliun.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham DNAR naik 21,43 persen ke level Rp 153 per saham, saham IMJS mendaki 8,7 persen ke level Rp 250 per saham, dan saham AGRS menguat 4,44 persen ke level Rp 94 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SMAR turun 9,72 persen ke level Rp 3.250 per saham, saham SHIP melemah 9,57 persen ke level Rp 520 per saham, dan saham IMAS susut 8,57 persen ke level Rp 1.280 per saham.
Posisi dolar Amerika Serikat (AS) pun cenderung menguat ke level Rp 13.429 pada Jumat pekan ini. Bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 4,86 persen ke level 19.859. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 3,6 persen ke level 1.915.
Selanjutnya, indeks saham Jepang Nikkei melemah 7,97 persen ke level 14.952. Indeks saham Shanghai tergelincir 1,77 persen ke level 2.841. Indeks saham Singapura turun 2,33 persen ke level 2.728. Indeks saham Taiwan merosot 2,5 persen ke level 8.459.
Bursa saham global dipengaruhi sentimen hasil voting referendum Inggris. Kemarin sekitar 46 juta masyarakat Inggris melakukan referendum untuk memutuskan apakah Inggris tetap bertahan di Uni Eropa atau tidak.
Dikabarkan pada hari ini tensi semakin meningkat di seantero Inggris, karena perhitungan sementara referendum terhadap Uni Eropa nyaris selesai.
Lebih dari 60 persen dari 382 tempat perhitungan suara (TPS) sudah selesai menghitung kertas suara. Hasil sementara, suara kubu 'Leave' mengalahkan 'Remain'.
Jika perhitungan suara tidak meleset, Inggris merupakan negara pertama yang memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Dampak lain dari Brexit adalah kemungkinan permintaan referendum kemerdekaan Skotlandia dan Irlandia Utara.
Dalam riset PT Mandiri Sekuritas pada 13 Juni 2016 menyebutkan kalau Pada 23 Juni 2016 Inggris akan memutuskan untuk tetap dan keluar dari Uni Eropa. Keputusan Brexit atau Britain Exit, yang disebut Inggris keluar dari Uni Eropa akan menimbulkan dampak negatif masif di pasar modal seluruh dunia.
Selain itu, pihaknya masih menetapkan kembali pandangan kalau pasar saham akan terkoreksi 4.250 pada Agustus dan September. (Ahm/Ndw)