Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memastikan terpidana mati Freddy Budiman tidak bisa menjalankan bisnis narkobanya di lapas. Sebab penjagaan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah ekstra ketat.
"Di (Lapas) Pasir Putih pakai pelapis kaca, dan kita rekam pembicaraannya. Di pasir putih, pembicaraan dengan interkom, tidak lagi dengan tatap muka, ada pembatas kaca," tegas Yasonna, usai menghadiri Anugerah Nawacita Legislasi 2016, di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (24/6/2016).
Dengan ruang gerak yang sangat minim, Yasonna yakin bukan Freddy yang mengendalikan. Ia menduga bandar narkoba yang berada di luar negeri memakai orang lain, yang termasuk jaringan Freddy Budiman.
"Sekarang enggak di situ, mungkin jaringan di luarnya," tutur dia.
"Dari dulu, bandar sudah punya orang-orangnya. Ya itu masih berupaya, itu tugas BNN," tegas Yasonna.
Dugaan pengendalian jaringan narkoba yang dilakukan Freddy Budiman dari dalam lapas dinyatakan oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso. "Aktiflah yang jelas. Dugaan kita begitu," kata Budi Waseso.
Pria yang kerap disapa Buwas ini mengungkapkan hal itu, setelah pihaknya membongkar penyelundupan sembilan pipa besi yang berisi 50 kg sabu-sabu kristal di kawasan Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa 14 Juni 2016 lalu. Dari penangkapan itu, BNN menangkap lima pelakunya yang salah satunya berinisial HE.
HE, kata Buwas, diperintah oleh anak buah Freddy Budiman bernama Akiong yang saat ini menjalani masa penahanan di Lapas Cipinang lantaran kasus narkoba.
"Salah satunya di LP Cipinang (Akiong) dan itu ada rangkaiannya dengan jaringan yang dipimpin Freddy Budiman. (Freddy) yang jelas aktif. Jaringan itu masih berhubungan kontak," ungkap Buwas.
Buwas menegaskan, pihaknya bisa menyeret kembali Freddy ke dalam ranah hukum. Dia mengklaim, pihaknya memiliki bukti cukup untuk menjerat Freddy. Hanya saja tumpang tindih, lantaran mengingat Freddy sudah dihukum mati sebanyak dua kali, menjadi pertimbangan Buwas.
"Yang bersangkutan (Freddy) ternyata dihukum mati, sudah dua kali. Makanya saya mintakan untuk ditindaklanjuti karena hukuman ketiga mati lagi pasti panjang urusannya," tandas Buwas.
Menkumham Yakin Freddy Tak Kendalikan Bisnis Narkoba di Lapas
Ia menduga bandar narkoba yang berada di luar negeri memakai orang lain, yang termasuk jaringan Freddy Budiman.
diperbarui 24 Jun 2016, 13:53 WIBMeski telah dua kali divonis mendapatkan hukuman mati, namun nama Freddy Budiman selalu lolos dari eksekuti mati.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit