Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah memiliki masa lalu yang kelam dalam sebuah hubungan? Pernah mengalami selingkuh atau diselingkuhi?
Banyak orang beranggapan bahwa sekali seseorang menjadi penipu, maka seterusnya ia akan menjadi penipu. Kenyataannya, dalam sebuah hubungan tidak ada seorang pun yang berjuang mencapai kesempurnaan untuk dirinya sendiri, melainkan ia berusaha mencapainya untuk hubungan yang sedang dijalani, seperti dilansir dari thefrisky.com, Jumat (24/6/2016).
Baca Juga
Advertisement
Kejam rasanya menuntut seseorang untuk menjadi sempurna atas semua emosi dan memaksa mereka untuk tidak menjadi impulsif. Atau ketika membicarakan sebuah hubungan, sangat tidak realistis rasanya untuk meminta seseorang tidak bingung ketika hubungannya berantakan, atau memintanya tidak membuat keputusan yang bodoh, menyakitkan, dan buruk.
Sama kejamnya dengan memberitahu seseorang bahwa hubungan yang sedang mereka jalani akan hancur dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Dalam sebuah hubungan, ketika seseorang menipu pasangannya dengan berselingkuh berarti ada sesuatu yang salah di dalam hubungan tersebut. Bukan masalah orang tersebut mencari orang lain, yang terpenting adalah mencari tahu apa hal yang salah dan apakah hal tersebut layak untuk diselesaikan.
Terkadang, perselingkuhan menjadi hal yang paling jujur yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya. Ia seorang pembohong impulsif dan benar-benar tidak peduli terhadap perasaan pasangannya.
Tidak dapat dipungkiri juga bahwa terkadang masalah datangnya dari luar hubungan itu sendiri dan benar-benar di luar kendali.
Intinya adalah perselingkuhan tidak selalu menjadi tanda kehancuran bagi hubungan Anda. Sebelum menghakimi seseorang atas apa yang dilakukannya, lebih baik cari tahu akar permasalahannya terlebih dahulu.