Kepanikan Brexit Mereda, IHSG Turun 39 Poin

Transaksi perdagangan saham mencapai Rp 7,4 triliun di tengah situasi Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Jun 2016, 16:31 WIB
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah usai Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau Britain Exit/Brexit. Akan tetapi, pelemahan IHSG menjadi terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (24/6/2016), IHSG susut 39,74 poin atau 0,82 persen ke level 4.834,56. Indeks saham LQ45 melemah 0,77 persen ke level 824,61. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 228 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 61 saham menguat dan 85 saham lainnya diam di tempat.

Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.884,79 dan terendah 4.754,35.


Transaksi perdagangan saham pada Jumat pekan ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 274.970 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,4 triliun.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli dan jual sekitar Rp 3,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat pun di kisaran Rp 13.412.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,17 persen. Sektor saham aneka industri melemah 3,25 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Sektor saham industri dasar susut 2,05 persen dan sektor saham perkebunan tergelincir 2 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham DNAR naik 21,43 persen ke level Rp 153 per saham, saham INDS menguat 13,33 persen ke level Rp 68 per saham, dan saham WINS mendaki 8,85 persen ke level Rp 246 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham LCGP melemah 10 persen ke level Rp 324 per saham, saham SRTG susut 9,64 persen ke level Rp 3.000 per saham, dan saham ARII melemah 7,41 persen ke level Rp 450 per saham.

Bursa saham Asia pun cenderung tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,92 persen ke level 20.259. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 3,09 persen ke level 1.925. Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 7,92 persen ke level 14.952.

Selain itu, indeks saham Shanghai turun 1,3 persen ke level 2.854,29. Indeks saham Singapura melemah 2,09 persen ke level 2.735,39. Indeks saham Taiwan melemah 2,3 persen ke level 8.476.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, makro ekonomi stabil membuat tekanan IHSG dari sentimen eksternal yaitu hasil referendum Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa menjadi terbatas.

William menambahkan, memang ada tekanan menjelang hasil keputusan referendum Inggris sehingga IHSG alami tekanan cukup dalam. Ia melihat, pelaku pasar terlalu merespons berlebihan jelang hasil voting. Namun, setelah ada keputusan hasil voting sehingga memberikan kepastian di pasar.

William menilai, seharusnya pelaku pasar dapat belajar dengan situasi tersebut. Pelaku pasar dapat mengantisipasi dengan mulai akumulasi seiring indeks saham tertekan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya