Liputan6.com, Pangkal Pinang - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menggelar acara buka puasa bersama di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
Buka puasa ini dihadiri pengurus DPD I Bangka Belitung, masyarakat sekitar dan ratusan anak yatim.
Dalam sambutannya, pria yang karib disapa Setnov ini menceritakan saat dirinya masih bersusah payah mencari makan. Mulai dari jadi pembantu hingga pedagang.
"Dulu saya menjadi sopir di Surabaya, menjadi pembantu. Sebelum menjadi sopir, saya menjual beras keliling pasar, pagi-pagi buta," kenang Setnov di Aula Pantai Pasir Padi, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Jumat (24/6/2016).
Dia menceritakan perjuangan masa lalunya, agar anak yatim tidak patah semangat menghadapi kerasnya kehidupan. Dia pun berpesan, tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan sungguh-sungguh.
"Itu semua saya lakukan, hingga akhirnya saya menjadi pedagang besar," tutur Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR ini.
Setnov mengatakan, hingga hari ini dia masih belum percaya menjadi orang nomor satu di partai berlambang beringin. Padahal, dulu ia hanya seorang sopir dan pembantu rumah.
"Hingga akhirnya saya pernah menjadi Ketua DPR dan mengundurkan diri, dan saya sekarang menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Sungguh tidak menyangka," tandas Setnov.
Dalam acara buka puasa bersama tersebut, dia menyantuni ratusan anak yatim dari dua yayasan berbeda.
Gigih dan Ulet
Setya Novanto lahir pada 12 November 1955 di Bandung, Jawa Barat dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.
Pada 1967, ia meninggalkan Bandung dan bermukim di Jakarta dan melanjutkan sekolah dasarnya hingga di bangku SMA.
Pada saat duduk di bangku SMA, dia bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Soeharto, Hayono Isman, yang dikemudian menjadi titik tolak karier politiknya.
Selepas SMA ia melanjutkan kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. Saat kuliah, Setnov berjualan beras dan madu, hingga memiliki kios di Pasar Keputren, Surabaya.
Namun usaha tersebut tak bertahan lama. Predikat juragan beras ditanggalkan, karena mitra usahanya mulai tidak jujur.
Ia pun mendirikan CV Mandar Teguh bersama putra Direktur Bank BRI Surabaya, Hartawan. Pada saat yang sama ia bekerja sebagai salesman, hingga menjadi kepala penjualan mobil Suzuki untuk Indonesia Bagian Timur.
Setnov juga pernah menjadi model, dan terpilih menjadi pria tampan Surabaya 1975.
Semangati Anak Yatim, Setnov Cerita Saat Jadi Pedagang Beras
Setnov berpesan, tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan sungguh-sungguh.
diperbarui 24 Jun 2016, 20:16 WIBNovanto berpesan, tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan sungguh-sungguh. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasto PDIP: Jokowi Sangat Khawatir Terhadap Kemunculan Anies
Ada Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, Kementerian Tak Lagi Sibuk Urusan Sendiri
Layani Nasabah Disabilitas dengan Sepenuh Hati, CS BRI Ini Viral di Media Sosial
Prabowo Bertemu Pangeran MBZ di Istana Qasr Al Watan
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Gol Menit Akhir Menangkan PSIS atas Persik
7 Potret Onic Vior yang Lagi Viral, Foto Bareng Kekasih Jadi Sorotan
Jokowi Pilih Kampanye di Jawa Tengah Ketimbang Jakarta, Ridwan Kamil: Dimaklumi
Berhasil Jalani Kemoterapi, Kate Middleton Undang Penyintas Kanker ke Konser Natalnya di Westminster Abbey
Hasto PDIP: Pramono-Rano Tempatkan Diri Sebagai Wakil Rakyat, Bukan Perwakilan Raja
Kolesterol Bebek vs Ayam, Mana yang Lebih Aman Dikonsumsi?
Siap Menangkan Andika-Hendi di Cilacap, Relawan Perkasa Bercahaya Mendeklarasikan Diri
Media Sosial Milik Donald Trump Jajaki Bisnis Perdagangan Kripto