Cerita Pelayan Kafe di Spanyol Protes JK karena Tidak Puasa

Dari situ JK sadar, pelajaran tentang puasa justru tak didapatkannya dari negara Islam seperti Arab Saudi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Jun 2016, 21:37 WIB
Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Dirut BRI Asmawi Syam (kedua kanan), Dirut Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Dirut BTN Maryono berbincang dengan anak yatim piatu di Jakarta, Kamis (23/6). (Liputan6.com/ Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menggelar buka puasa bersama di Istana Wakil Presiden, Jakarta. Dalam kesempatan itu, JK sempat bercerita pengalaman unik saat berpuasa di luar negeri.

Kala itu, JK mengadakan kunjungan ke Spanyol sepulang dari Amerika Serikat. Karena merasa habis menempuh perjalanan jauh, JK memutuskan untuk tidak berpuasa.

"Begitu sampai di sana, saya diundang Duta Besar Indonesia main ke rumahnya. Saya lihat pukul 17.00 berarti sudah berbuka, ternyata di sana buka pukul 20.00," tutur JK.

Karena merasa musafir, JK minta diantar ke sebuah kafe tak jauh dari kediaman dubes. Sesampainya di kafe, JK memesan kopi cappuccino sebagai pembuka.

Tapi, pelayan cafe kemudian mempertanyakan sesuatu kepada JK. "Anda Muslim, ya. Belum waktunya berbuka, kata pelayan kafe," imbuh JK.

Rupanya sang pelayan sadar rombongan ini adalah Muslim karena melihat salah satunya mengenakan kopiah. JK berusaha menjelaskan kalau dirinya musafir yang baru saja menempuh perjalanan jauh.

"Anda dari mana, dari Indonesia. Ke sini naik apa, pakai pesawat. Ah, Anda bukan musafir karena tinggal duduk saja," kata JK menirukan dialog dengan sang pelayan.

Melihat perdebatan itu, sang duta besar menjelaskan kepada pelayan kalau lawan bicaranya itu adalah Wakil Presiden Indonesia. Keterangan itu justru semakin membuat pelayan ini bersikukuh tak memberikan minuman apa pun kepada JK.

"Justru karena Anda Wakil Presiden maka harus memberi contoh pada yang lain, kata pelayan itu," lanjut JK.

Dari situ JK sadar, pelajaran tentang puasa justru tak didapatkannya dari negara Islam seperti Arab Saudi. Pelajaran itu justru didapat di Spanyol.

"Jadi ini pelajaran didapat justru di Madrid, bukan di Mekah," pungkas JK.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya