Liputan6.com, Assen - Pada latihan bebas kedua MotoGP Belanda 2016 di Sirkuit Assen, pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, bersaing ketat dengan rider Ducati, Andrea Iannone. Hal itu membuat Rossi semakin percaya diri dengan kecepatannya.
Sebelumnya, Rossi sempat menjalani tes bersama Yamaha dengan sasis baru usai MotoGP Catalunya 2016. Saat itu, Rossi mengaku puas dengan kinerja motornya setelah menggunakan sasis baru. Hal itu yang membuat Yamaha menyediakan sasis baru untuk Rossi dan Jorge Lorenzo pada MotoGP Belanda.
Baca Juga
- 7 Fakta Menarik Duel Sengit Kroasia Vs Portugal
- Prediksi Kroasia Vs Portugal: Ronaldo Unjuk Gigi Lagi?
- Madrid Jadi Batu Loncatan Morata Menuju MU
Advertisement
Anehnya, jelang latihan bebas pertama, Rossi malah menyatakan tak akan menggunakan sasis baru. Ia memang sempat tercecer pada latihan bebas pertama dengan duduk di urutan ketujuh. Catatan waktunya terpaut 0,409 detik dari Iannone yang melesat di posisi teratas.
Untungnya, Rossi mampu memperbaiki catatan waktunya pada latihan bebas kedua. Ia memang masih kalah dari Iannone. Namun, kali ini Rossi duduk di posisi kedua hanya dengan selisih 0,004 detik dari Iannone. Tentu saja, itu sebuah pencapaian yang bagus jelang balapan MotoGP Belanda, Minggu (26/6/2016).
"Secara keseluruhan, itu adalah hari yang bagus bagi kami. Kami berjuang dan memiliki masalah lebih banyak pada pagi hari. Namun, pada latihan sore hari kami membuat kemajuan setelah memodifikasi motor. Alhasil, saya cukup kompetitif sejak awal hingga akhir," kata Rossi seperti dikutip Crash.
Strategi Ban
Satu hal yang membuat Rossi bisa memperbaiki catatan waktu adalah strategi penggunaan ban Michelin. Hal itu yang diakui Rossi sempat menjadi kendala pada latihan bebas pertama. Pada akhirnya, ia pun memutuskan untuk menggunakan ban lunak.
"Pada akhirnya, ban lunak membuat motor saya bekerja dengan baik. Meski akhirnya Iannone mengalahkan saya, saya tetap kompetitif. Dengan ban keras, segala sesuatunya menjadi lebih sulit. Saya memang cukup cepat. Namun, ada 4-5 pembalap yang lebih cepat dari saya. Jadi, kami harus mengambil keputusan mengenai hal itu," ujar Rossi.
Sejatinya, Rossi memang sudah berulang kali menemui hambatan dalam proses adaptasi dengan karakter ban Michelin. Tak jarang ia mengeluhkan ban produsen asal Prancis itu di beberapa kesempatan.
Di sisi lain, Sirkuit Assen adalah tempat di mana The Doctor memiliki banyak kenangan indah. Sejak masih balapan di kelas 125cc, Sirkuit Assen sudah memiliki tempat di hati The Doctor. Ia sempat merebut podium juara pada musim 1997. Ketika naik kelas jadi 250cc pada 1998, Rossi kembali jadi juara di Belanda.
Catatan kemenangan Rossi di Belanda kian bertambah setelah ia naik kelas MotoGP. Tercatat, sudah tujuh kemenangan yang diraih Rossi pada MotoGP Belanda, yakni musim 2002, 2004, 2005, 2007, 2009, 2013, dan 2015.
Advertisement
Waspadai Cuaca
Meski begitu, ada satu hal yang sangat diwaspadai Rossi dari MotoGP Belanda 2016. Itu adalah persoalan cuaca. Di Assen, cuaca begitu sulit ditebak. Meski sepanjang hari cerah, bukan tak mungkin hujan akan tiba-tiba mengguyur lintasan.
Sejatinya, tak hanya Rossi yang mengkhawatirkan perubahan cuaca drastis Assenn yang akan memengaruhi balapan. Dua pembalap Honda, Marquez dan Dani Pedrosa, juga menyoroti hal yang sama.
"Saya 100% berharap pada balapan dengan lintasan yang kering. Ini adalah Assen, tempat di mana cuaca begitu sulit diprediksi. Semoga cuaca hari ini masih bertahan hingga akhir pekan," tutur Rossi.
"Meski begitu, kami akan tetap berjuang untuk tampil kompetitif jika balapan basah. Pasalnya, kami membuat beberapa catatan bagus saat balapan dengan Michelin di lintasan basah," katanya menambahkan.