Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan mobile tower yang digunakan PT Angkasa Pura II (Persero) dalam memantau pergerakan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tidak sesuai standar.
Demi mengejar percepatan pengoperasian Terminal 3 setelah Lebaran, AP II kemudian membangun menara permanen yang menempel dengan Terminal 3 untuk menggantikan mobile tower yang sudah ditarik Kemenhub.
Kasubdit Peralatan dan Untilitas Dirjen Pehubungan Udara Kemenhub Syamsu Rizal mengungkapkan, pembangunan menara itu sudah sesuai kesepakatan antara Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, AP II dan AirNav Indonesia.
"Saya sudah berunding dengan AP II dan AirNav, dia akan bangun tower ketinggian minimal 13 meter, permanen dengan konstruksi baja, mereka janji ke kami dua minggu selesai," kata Syamsu di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Sabtu (25/6/2016).
Dijelaskan Syamsu, peran menara ini sangat penting untuk menggantikan menara ATC utama yang tidak bisa melihat apron dan berbagai pergerakan di Terminal 3. Syarat pengadaan menara ATC tambahan di terminal ini juga digunakan beberapa bandara besar di dunia.
Mobile tower yang ditarik Kemenhub sebelumnya dikatakan tidak memenuhi standar karena hanya memiliki ketinggian 7 meter. Padahal tinggi garbarata sama ekor pesawat mencapai 12 meter.
"Menara ini kan tugasnya harus mengawasi pergerakan pesawat dari ujung sampai ujung, kalau cuma 7 meter kan sudah terhalangi garbarata dan ekor pesawat. Makanya menara permanen yang sedang dibangun ini disyaratkan memiliki tinggi minimal 13 meter," papar dia.
AP II Bangun Menara ATC Permanen di Terminal 3 Bandara Soetta
Peran menara ini penting untuk menggantikan menara ATC utama yang tidak bisa melihat apron dan pergerakan di Terminal 3 Bandara Soetta.
diperbarui 25 Jun 2016, 15:00 WIBAP II Bangun Menara ATC Permanen di Terminal 3 Bandara Soetta
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Ajaib Gus Dur dan 3 Koper Berisi Uang Miliaran Rupiah
Rokok Ilegal Marak di NTT, Jalur Perbatasan Jadi Perhatian
Pakar Sebut Pilkada Jakarta 2024 Diprediksi Dua Putaran, Begini Analisisnya
Mengenal Suria Kartalegawa, Pribumi yang Menolak Kemerdekaan Indonesia
Manchester United Takkan Terburu-Buru dengan Leny Yoro
Fisikawan Ungkap Time Travel Bisa Tanpa Paradoks
Bolehkah Menggauli 2 Istri Bersama-sama dalam Satu Kamar, Bagaimana Pandangan Islam?
Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Fakta dan Bukti Ilmiah
Pindahnya Kandang Banteng dari Jawa Tengah ke Jakarta
3 Striker Alternatif Incaran Manchester United karena Sulitnya Boyong Gyokeres
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Warisan Seni yang Sarat Makna
Cara Mudah Menurunkan Kolesterol dengan Kebiasaan Sehari-hari