Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian terus mengembangkan kasus peredaran vaksin palsu di berbagai daerah di Indonesia. Setelah Bekasi dan Tangerang, kini kasus serupa ditemukan beredar di Yogyakarta.
"Sekarang masih dalam pengembangan, kalau tidak salah kemarin ke Yogyakarta juga ada," ungkap Kapolri Jenderal Badrodin Haiti usai menghadiri perayaan Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) di Lapangan Parkir Cengkeh, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2016).
Advertisement
Meski begitu, Badrodin belum mengetahui hasil dari temuan jajarannya terkait vaksin palsu di Yogyakarta itu. Yang pasti, masalah ini akan diselesaikan secara tuntas karena sangat membahayakan.
"Saya belum tahu hasilnya apa. Tapi yang jelas semua kita ungkap. Karena ini praktek sudah lama berlangsung," ujar Badrodin.
Di lokasi yang sama Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah menemukan peredaran vaksi palsu itu sejak 2003. Beberapa oknum pembuat dan pengedar vaksin palsu juga sudah ditangkap.
"Vaksin itu sebenarnya sejak 2003 sudah ada yang ditangkap, sekarang sedang didata," kata Nila.
Saat ini Nila belum bisa memastikan apakah ada rumah sakit yang terlibat dalam kasus ini dan sengaja menggunakan vaksin palsu. Dia menyerahkan kelanjutan kasus ini ke Bareskrim Polri.
"Saya belum tahu, tapi sedang di data. Tapi coba tanya ke Bareskrim saja," pungkas Nila.