Liputan6.com, Jakarta - Puluhan pengendara motor bersenjata tajam menyerang toko merchandise atau distro, Crazy Orange yang menjual berbagai pernak-pernik dan atribut Persija di Jalan Percetakan Negara Raya, Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 25 Juni lalu.
Salah seorang dari kelompok penyerang diduga ada yang membawa pistol. Agil, remaja 16 tahun, mengalami hal itu. Saat itu, dia hendak masuk ke dalam distro Jakmania tersebut.
"Ada yang bawa pistol, tapi cuma ditodongin aja ke arah tembok tapi enggak nembak," ucap Agil saat ditemui di kediamannya, Rawasari, Jakarta Pusat, Minggu, 26 Juni 2016.
Advertisement
Agil yang berupaya melarikan diri itu pun akhirnya menurut saat kelompok tak dikenal tersebut meminta menyerahkan diri. "Jadi sudah ada yang teriak, suruh nyerahin diri begitu."
Lantaran takut, Agil pun keluar. Ia langsung dianiaya, sehingga terluka di kepala.
"Luka di kepala sama punggung. Ini dipukul sama alat semacam stick (tongkat)," tutur Agil yang kemudian meminta istirahat lantaran masih merasakan sakit di kepalanya.
Adapun salah satu teman Agil, yang juga saksi mata, Aris (24) menuturkan temannya itu mengalami 9 jahitan akibat luka yang di deritanya.
"Agil itu 9 jahitan di kepalanya. Tapi ada perempuan, namanya Nurizah itu parah. Luka bekas bacokan di mukanya, sampai kena mata," ujar Aris.
Atas kejadian itu, empat orang yang masih duduk di bangku sekolah menjadi korban. Keempat korban tersebut bernama, Agil, Reza, Nurizah dan Farhat.
Sejauh ini, polisi masih mencari dalang dari penyerangan Distro Persija yang dilakukan pada Sabtu malam tersebut. Diduga, penyerangan itu dikaitkan dengan 15 anggota Polda Metro Jaya yang diamankan pada Minggu dini hari.
Mereka diduga marah lantaran rekannya dikeroyok The Jakmania di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 25 Juni lalu.
Namun Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menyatakan, 15 anggota polisi itu diamankan lantaran telah melanggar lalu lintas di lokasi kejadian.