Liputan6.com, Jakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendatangi RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Kedatangannya dalam rangka menjenguk anggota polisi yang dirawat karena luka akibat dianiaya gerombolan Jakmania, saat kerusuhan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat 24 Juni lalu.
Dedi juga mengunjungi Brigadir Hanafi, salah satu polisi yang mengalami luka paling parah, yang masih dirawat di ICU RS Polri. Dia mengaku sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa kepolisian saat pengamanan.
Advertisement
"Saya memberikan rasa support saja kepada petugas keamanan yang mengalami musibah," tutur Dedi di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (27/6/2016).
Dedi bercerita, kondisi Brigadir Hanafi bagi dia sangat memperihatinkan. Kondisinya sempat kritis lantaran mengalami luka di bagian wajah dengan pelipis kanan yang retak. Lebih lagi, istri Brigadir Hanafi juga menurut dia masih trauma akibat kejadian itu.
"Anaknya tiga, masih kecil-kecil. Yang paling besar baru naik kelas empat. Yang kedua masih TK. Dan yang paling kecil belum sekolah. Istrinya kelihatan sangat depresi atas musibah yang dialami suaminya dalam menjalankan tugas," terang Dedi.
Dedi menilai, pihak TNI Polri dan sejumlah instansi terkait lainnya sebaiknya segera mengadakan koordinasi untuk mengatasi kerusuhan suporter bola di masa mendatang. Pasalnya, bentrok yang terjadi kemarin telah menciderai persatuan bangsa.
"Menurut saya, Kemenpora, Kemenkum HAM, Kemendagri, Polri, Panglima TNI sebaiknya duduk bersama membahas ini semua. Karena perkelahian-perkelahian bisa terjadi bukan hanya di lapangan sepak bola. Di jalan raya mereka bertemu bisa bunuh-bunuhan. Ini problem besar yang harus segera diselesaikan," pungkas Dedi.