Liputan6.com, Balikpapan - Satu per satu dari enam anak buah kapal (ABK) Tugboat Charles yang lolos dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina selatan, diperiksa kesehatannya oleh tim dokter Polda Kaltim di Mako Polair Balikpapan hari ini.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (27/6/2016), selain keenam ABK, polisi juga meminta keterangan dari pemilik perusahaan tempat keenam ABK bekerja.
Advertisement
Hingga saat ini menurut pihak perusahaan, belum diketahui lokasi tujuh ABK yang disandera. Perusahaan juga belum memiliki agenda bernegosiasi langsung untuk membebaskan sandera.
Pada 20 Juni lalu, Tugboat Charles 001 dan tongkang 152 tengah dalam perjalanan pulang dari Filipina menuju Pelabuhan Sanga-sanga, Kutai Kartanegara, usai mengirim batubara.
Sekitar pukul 11.30 WITA di perairan Sulu, Lima pembajak bersenjata naik ke atas kapal dan menyandera tiga ABK.
Pada pukul 12.45 WITA sebanyak 20 penyandera kembali mendatangi Tugboat Charles dan kembali menyandera 4 ABK. Enam ABK yang tersisa akhirnya berhasil tiba di Tanah Air dan dibawa ke Pelabuhan Semayang, Balikpapan. Panyandera meminta tebusan 20 juta ringgit atau sekitar Rp 59 miliar.
Penyanderaan ABK ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf terhadap ABK Indonesia.
Dalam dua kasus sebelumnya, Abu Sayyaf membebaskan sandera. Meski pemerintah membantah, diduga pembebasan ABK itu setelah pemerintah membayar uang tebusan.