Liputan6.com, Bogor - Sebuah bangunan di Jalan Sukasari II, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, tiba-tiba roboh pada Senin (27/6/2016). Akibatnya dua orang luka karena tertimpa material.
Korban luka bernama Linda Oktavianti (16) dan kakeknya Sutardi (70). Linda dilarikan ke Rumah Sakit Juliana untuk mendapat perawatan medis lantaran mengalami luka pada bagian kaki dan lengan.
Belum diketahui penyebab robohnya rumah milik pasangan Anda Suhanda (53) dan Yanti Suryanti (45) itu. Namun dugaan sementara pondasi bangunan sudah rapuh sehingga tidak kuat menahan beban.
Angga Sudrajat (26) kakak kandung Linda menuturkan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ia dan adik serta kakeknya sedang berada di dalam kamarnya masing-masing.
Beberapa saat sebelum kejadian, ia melihat serpihan jatuh dari dinding kamar diikuti suara getaran. Tak lama kemudian dinding dan atap bangunan ambruk hingga ke lantai dasar.
"Kejadiannya sangat cepat. Mengetahui serpihan jatuh dan terasa ada getaran saya langsung lari keluar kamar," ungkap Angga sambil memeragakan bagimana ia menghindar dari reruntuhan.
Sementara Linda yang saat itu tengah menonton tv di dalam kamar ikut terbawa reruntuhan dan terjebak di lantai dasar. Kakeknya juga mengalami nasib serupa. Sutardi yang saat itu berada di kamar lantai dasar ikut terjebak reruntuhan.
Warga yang mengetahui peristiwa tersebut langsung berupaya mengevakuasi kedua korban. Warga sempat kesulitan melakukan evakuasi karena posisi korban terhimpit material. "Adik saya sempat teriak-teriak minta tolong," kata dia.
Setelah setengah jam terjebak di antara reruntuhan bangunan, Linda dan Sutardi akhirnya berhasil dievakuasi di titik lokasi berbeda. Kedunya ditemukan dalam keadaan selamat.
Linda mengalami luka pada kedua kaki dan lengannya akibat tertimpa lemari dan puing bangunan. Sedangkan kakeknya mengalami luka di kepala dan kedua kakinya.
"Lemari itu menutupi tubuh Linda sehingga tidak tertimpa reruntuhan bangunan," kata Angga.
Firasat Buruk
Advertisement
Sehari sebelum kejadian, ayah korban sempat mengkhawatirkan jika bangunan rumahnya itu sewaktu-waktu roboh. Sebab, ada beberapa dinding bangunan sudah mengalami retak, bahkan serpihan pada atap bangunan sering berjatuhan.
"Baru saja semalem bilang ke istrinya. Ini rumah gimana ya kalau tiba-tiba roboh. Saya sempet denger ucapan itu," kata Sumiati (43) adik ipar Suhanda menuturkan perkataan kakak iparnya itu.
Menurutnya, saat kejadian kedua orangtuanya sedang bekerja. Di dalam rumah tersebut hanya ada 2 orang anaknya dan kakeknya.
"Suaminya sih kerja di Tajur. Kalau kakak saya (istri Suhanda) jadi pembantu rumah tangga," ujarnya.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
