Liputan6.com, Jakarta Mengajari anak untuk tidak melakukan bullying bisa bermacam-macam caranya. Salah satunya dengan menggunakan apel.
Seperti yang dilakukan pengajar program anak, Rosie Dutton yang menggunakan pendekatan berbeda untuk mengajar anak tentang bullying. Dia ingin menunjukkan, baik siksaan fisik dan emosional dapat melukai seseorang.
Caranya sederhana, dia hanya memegang dua apel kemudian menjatuhkan salah satunya. Keduanya diambil dan diperlihatkan ke anak.
Kemudian, Rosie mengambil apel rusak dan mengatakan kepada anak-anak bahwa dia tidak menyukaimua, dan mengatakan, apel itu menjijikkan, sebelum anak-anak melakukan hal yang sama.
"Beberapa anak menatapku seperti aku gila. Tapi aku terus mengejek apel ini, 'Dasar apel bau, banyak cacing dan sebagainya', kemudian memisahkan apel ini," ujarnya, dikutip dari laman Metro.co.uk, Selasa (28/6/2016).
Setelah itu, Rosie melakukan hal yang sama. Dia menjatuhkan apel, tapi kali ini dia minta semua anak-anak untuk mengatakan hal-hal baik.
Ketika anak-anak selesai mengomentari betapa indah apel itu, Rosie mengangkat kedua apel, berbicara tentang persamaan dan perbedaannya sekali lagi. Mereka sepakat, bahkan setelah kata-kata baik, tidak ada perubahan dari apel tersebut.
Anak-anak terdiam. Tak lama kemudian, Rosie mengatakan, "Apa yang kita lihat di dalam apel itu, memar, hancur dan rusak adalah apa yang terjadi di dalam diri kita ketika seseorang menganiaya kita dengan kata-kata atau tindakan mereka."
Ketika seseorang diganggu, terutama anak-anak, rasanya sungguh mengerikan kondisi dalam dirinya. Kadang-kadang mereka tidak menunjukkan atau memberitahu orang lain bagaimana perasaannya.
"Jika kita tidak memotong apel yang terbuka, kita tidak akan pernah tahu berapa banyak rasa sakit yang mereka alami," tukasnya.
Demonstrasi apel ini mungkin cara sempurna untuk menggali lebih dalam bagaimana kata-kata jahat bisa mempengaruhi seseorang.
Baca Juga
Advertisement
"Tidak seperti apel, kita memiliki kemampuan untuk menghentikan bullying terjadi. Kita bisa mengajarkan anak-anak untuk bisa mengatakan hal-hal baik dan mendiskusikan perasaan orang lain saat berkata tidak," ujarnya.
"Lidah tidak memiliki tulang, tapi cukup kuat untuk mematahkan hati. Jadi berhati-hatilah dengan kata-kata Anda agar tidak menambah korban bullying," tambahnya.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival