Contra Flow Berlaku Mulai KM 41 Tol Cikarang Saat Arus Mudik

Contra flow nantinya akan diberlakukan melihat situasi jalur, terutama saat puncak arus mudik tiba

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jun 2016, 21:00 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di tol dalam Kota kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (25/6). Per 1 Juli truk dan trailer dilarang melintasi jalur tol selama 10 hari hal ini untuk meminimalisir kemacetan saat arus mudik. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Jawa Barat Irjen Bambang Waskito mengatakan, antisipasi arus mudik di wilayahnya telah dilakukan. Salah satu fokus persiapan yaitu di ruas Tol Cikampek yang menjadi jalur masuk para pemudik dari Jakarta menuju wilayah Pantura.

Bambang mengatakan, upaya yang dilakukan yaitu pemberlakuan arus berlawanan (contra flow) di KM 41 sampai KM 66, Pintu Tol Cikarang Utama. Cara itu dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk dari wilayah Jakarta.

"Sudah kita cek. Pertama, soal perbaikan jalan, kita sudah rapat dengan semua lintas sektoral. H-7 semua sudah beres. Kita juga uji coba contra flow, mulai KM 41 hingga KM 66 (pintu tol Cikarang Utama)," ucap Bambang saat rapat koordinasi di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Senin (27/6/2016).

Menurut dia, contra flow nantinya akan diberlakukan melihat situasi jalur, terutama saat puncak arus mudik tiba. "Kalau Polda Metro sudah memberlakukan itu, terutama yang mau menjelang ke Tol Cileunyi, kita juga lakukan contra flow di situ (KM 41-66)," ungkap Bambang.

Bukan hanya itu, dia pun mengungkapkan, pihaknya juga akan melakukan integrasi pintu tol.

"Jadi untuk masuk dari kota Jakarta, hanya bayar Rp 9 ribu sampai Cikarang Utama tidak bayar lagi, ambil tiket saja. Nanti bayarnya itu di Palimanan sebesar Rp 109.500," tegas Bambang.

Meski demikian, untuk jalur selatan, Bambang mengatakan, pihaknya memang belum menemukan jalan alternatif lain kecuali di daerah Gentong dan melalui jalur Nagrek. Walaupun belum bisa diatasi, Polda Jabar, lanjut dia, akan mengantisipasi kepadatan dengan menerapkan sistem buka tutup jalan.

"Itu nanti kita pakai kaya sistem buka tutup saja, karena memang nanti ekornya sampai setelah pintu tol Cileunyi itu. Ekornya itu sudah sangat panjang, nanti kita buka tutup saja. Karena tidak bisa contra flow," ungkap Bambang.

Selain kesiapan jalan, Bambang mengatakan, pihaknya juga menyiapkan posko mudik yang tersebar setelah memasuki  daerah Nagrek.

"Setelah Nagrek, itu nanti setiap 30 meter akan ada personel di situ. Kita sudah koordinasi dengan Bupati, misalnya untuk delman tidak diberi kompensasi beroperasi jelang arus puncak mudik," tandas Bambang.

Pengamanan, lanjut Bambang, juga dipersiapkan di titik- titik wilayah yang menjadi lokasi pasar tumpah. Di tiap lokasi tersebut, pihaknya akan menempatkan personel kepolisian untuk memecah kemacetan. 

"Kita akan bariskan personel, pasang traffic con, kita kanalisasi untuk penyeberang jalan. Jadi enggak ada yang menyeberang sendiri-sendiri," tutup Bambang.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya