Argentina Tidak Pernah Mencintai Messi Seperti Barcelona

Messi memutuskan pensiun dari tim nasional Argentina setelah gagal juara di Copa America 2016 Centenario.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 27 Jun 2016, 21:50 WIB
Reaksi Kapten Argentina, Lionel Messi usai negaranya kalah dari Cile, pada laga final Copa America Centenario 2016, di Stadion East Rutherford, New Jersey, Senin (27/6/2016) pagi WIB. Tim Tango takluk via adu penalti dengan skor 2-4. (Reuters/Adam Hunger)

Liputan6.com, New Jersey - Lionel Messi memutuskan pensiun dari Timnas Argentina. Penyebabnya, Messi putus asa tidak bisa mengantarkan Albiceleste mengangkat trofi.

Sudah empat kali Messi mengantarkan Argentina melaju ke final yakni pada tiga edisi Copa America (2007, 2015, dan Centenario 2016), dan Piala Dunia 2014. Messi merasa sudah berusaha begitu keras, tapi tidak pernah juara bersama Argentina.

Baca Juga

  • Finis Urutan Dua, Marquez Merasa Seperti Juara
  • Blanc Resmi Mundur dari PSG, Unai Emery Mendekat
  • Pemain Argentina Ramai-ramai Bakal Ikuti Jejak Messi


"Tim nasional berakhir untuk saya. Saya memutuskan ini (pensiun) untuk diri saya dan untuk banyak orang yang menginginkan jadi juara. Saya telah mencoba sangat keras, tapi tidak pernah meraihnya (juara)," ujar Messi, seperti dilansir Livemint.

Mantan pemain Argentina, Jorge Valdano, mengakui kegagalan juara bersama Argentina membuat Messi terpukul. Namun, Valdano menyadari bahwa penyerang Barcelona itu telah mengerahkan segalanya di lapangan bersama Albiceleste.

"Memenangi Copa America akan menguatkan emosinya bersama Argentina, tapi kegagalannya juara tidak mengubah statusnya sebagai pemain jenius," ucap Valdano.


Bersama Barcelona, Messi Merasa Dicintai

Lionel Messi kembali gagal mempersembahkan gelar juara bagi Argentina setelah kalah dari Cile di final Copa America Centenario 2016, Senin (27/6/2016) pagi WIB. (Reuters/Brad Penner-USA Today Sports)

Sementara itu, Jorge Sampaoli, pelatih yang membawa Chile juara Copa America 2015, menghargai usaha Messi dengan seragam Argentina. Menurut Sampaoli, pemain berjuluk La Pulga itu hanya kurang beruntung.

"Saya pikir siapa pun yang tidak menganggap Messi sebagai yang terbaik adalah orang bodoh," ungkap pelatih berkepala plontos ini.

Tidak sedikit media dan publik Argentina  yang menilai Messi tidak bermain sepenuh hati ketika berkostum Albiceleste. Hal tersebut berbeda dengan ketika Messi tampil untuk Barcelona, yang mampu mengantarkannya memenangi semua trofi di level klub.

"Apa yang orang katakan tentang Leo (Messi) tidak bermain seperti bersama Barcelona, karena dengan tim nasional Argentina mungkin dia tidak menikmatinya," tutur Sampaoli.

"Kami harus membuat orang menerima bahwa dia bisa bermain bagus dan buruk, agar Leo merasa dicintai. Jika kita tidak membuatnya enjoy, tidak ada yang membuat kami bahagia. Saya meyakinkan Anda bahwa semua komentar kepada Messi bisa membuat perasaannya buruk saat masuk lapangan," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya