Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pergolakan internasional karena Inggris keluar dari Uni Eropa, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghabiskan hari di Universitas Stanford beberapa waktu lalu. Ia memuji komunitas wirausaha pada Global Entrepreneurship Summit bersama pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
"Dunia membutuhkan kreativitas, energi, dan visi Anda," kata Obama dalam sambutannya, seperti ditulis Entrepreneur. "Anda membantu proses integrasi global untuk semua orang dan bukan beberapa saja."
Obama percaya dunia akan lebih baik dengan model perdagangan, jaringan, dan komunikasi yang saling berbagi. Namun, hal itu juga berarti akan muncul tabrakan budaya yang membuat beberapa orang khawatir. "Kalianlah (para pengusaha) jembatannya," ujar Obama.
Zuckerberg yang hadir kala itu bergabung dengan panelis dan juga pengusaha sukses dunia. Seperti Mai Medhat, dari Mesir, yang membuat perangkat lunak untuk membantu orang dalam mengatur acara, bernama Eventtus. Lalu ada Jean Bosco Nzeyimana dari Rwanda, yang berhasil membuat perusahaan rintisan pengolah limbah biologis menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
Obama juga sempat bertanya ke Zuckerberg soal peran Facebook dalam menciptakan landasan bagi pengusaha dunia. "Bagi saya, kewirausahaan adalah tentang menciptakan perubahan, tidak hanya perusahaan," jawab Zuckerberg.
Zuckerberg mengatakan, misi Facebook adalah memberi kesempatan setiap orang bersuara dan membuat masyarakat bersatu. Hal ini telah berjalan konsisten dengan perjalanan perusahaan, terutama dalam memberikan inisiatif kepada negara-negara atau wilayah yang tidak memiliki akses internet yang kuat.
"Ini bukan sesuatu yang bisa memberikan Anda uang dalam jangka waktu lama," katanya. "Tapi keyakinan untuk membuat perubahan, untuk menghubungkan orang-orang di dunia, dan saya percaya jika Anda melakukan sesuatu yang baik maka sebagian dari hal itu akan kembali pada Anda."
Advertisement