Liputan6.com, Moskow - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diklaim telah meminta maaf atas penembakan jet militer Rusia di perbatasan dengan Suriah. Erdogan disebut-sebut mengirim pesan simpati dan duka cita kepada keluarga pilot lewat Presiden Vladimir Putin.
Insiden penembakan pesawat militer Rusia oleh Turki memicu kemarahan Negara Beruang Merah itu.
Advertisement
Tak lama setelah penembakan jet tempur, Rusia merespons dengan pemberian sanksi perdagangan dan menghentikan tur pariwisata antara kedua negara.
Putin saat itu berkata sanksi tak bakal dicabut sampai Turki meminta maaf.
Namun, seperti dilansir dari BBC, Selasa (28/6/2016), juru bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan, akhirnya Erdogan berbicara tentang penyesalan terdalam atas insiden itu dan mengatakan ingin memperbaiki hubungan Turki dan Rusia.
"Dalam surat, Rusia adalah teman Turki serta partner strategis, sehingga Turki tidak mau merusak hubungan keduanya," kata Peskov.
Kendati demikian, dari pihak Turki, belum menanggapi klaim sepihak itu.
Pada 24 November, pesawat militer Russian Su-24 ditembak jatuh oleh F16 milik Turki. Jet tempur itu jatuh di pegunungan Jabal, area pemberontak Turkmen, dan menewaskan pilot.
Insiden itu membuat hubungan Moskow dan Ankara menegang. Apalagi Putin langsung berkomentar, ia merasa ditikam dari belakang.
Putin langsung menuduh Erdogan bekerja sama dengan ISIS.
Saat itu Erdogan meminta bertemu Putin secara pribadi namun ditolak mentah-mentah. Semenjak itu mereka berdua tak pernah berbicara satu sama lain di depan publik.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.