Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menjadi pembicara utama kegiatan Indonesia-US Business Forum yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat (AS), pada 27 Juni 2016. Dalam forum ini dihadiri oleh 52 perusahaan yang terdiri dari beragam sektor seperti sepatu, furnitur, dan teknologi.
Pada kesempatan tersebut,Franky mempromosikan kemudahan berinvestasi di Indonesia. Selain itu,Franky juga menyampaikan revisi daftar negatif investasi untuk menarik para investor. Banyak perubahan yang sudah dilakukan BKPM untuk menarik investor. Hal tersebut untuk memberikan kepastian bagi calon investor terutama berasal dari AS.
Baca Juga
Advertisement
"Perubahan yang dilakukan menyentuh beberapa sektor utama yang menjadi pilihan investasi dari investor AS yang sejak 2010 hingga 2015 telah menanamkan modalnya di Indonesia hingga US$ 8,3 miliar," ujar dia dalam keterangan pers, Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Beberapa sektor yang menarik bagi investor di AS antaranya industri bahan baku obat, perfilman, dan e-commerce. Khusus untuk ekonomi digital di Indonesia, Franky mengatakan diperkirakan tumbuh 40 persen per tahun. Hal tersebut menjadi daya tarik dan seharusnya bisa dimanfaatkan oleh calon investor AS.
"Potensinya untuk tumbuh terus meningkat. Diperkirakan nilai sektor ekonomi pada 2030 mencapai US$ 130 miliar," kata dia.
Kegiatan pemasaran investasi yang dilakukan oleh BKPM bertujuan untuk meningkatkan aliran investasi dari AS. Pasalnya, nilai investasi AS di Indonesia masih kecil jika dibanding investasi yang keluar dari negara tersebut.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.